WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Jumat, 22 Juni 2012

hanya sebuah perjalanan


 SEBUAH PERJALANAN
ketika pagi berembun, ketika mentari tersenyum, ketika siang menyengat, ketika mendung menggelayut, ketika senja temaram, ketika malam menyergap, ketika dini hari terjaga. hanya sebuah perjalanan saja...


150711  16:51
ketika senja temaram
Dalam sebuah mobil bergerak keluaran jepang, di ruangan oval yang hingar-bingar (backsound music diputar dan deru kendaraan lain di luar). Kami terpojok : aku, dan dua orang saudaraku. Entah kenapa setiap melakukan perjalanan yang jauh dari rumah aku merasakan dejavu,membuatku selalu berpikir tentang potret dengan klise abu-abu yang belum dicetak, apabila ingin melihatnya harus melalui lensa kaca kamera. Melihat kehidupan orang-orang di jalanan melalui kaca jendela dengan  begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi. Berupa-rupa keajaiban tumpah di jalanan : nasib baik, naas, takdir yang masih bias dirubah oleh pelakunya dll. Yang anehnya, aku ingin terjun bebas menyelami labirin lika-liku dengan ujungnya yang tak dapat disangka dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti reaksi kimia. Memecahkan misteri.  

Kembali kami dalam sebuah situasi terduduk diam dengan mobil bergerak terus ke utara yang membawa sekelumit pemikiran kami masing-masing dalam lamunan (kukira ku tak bisa menebak apa yang tengah kedua saudaraku pikirkan dibalik 1,4 kg berat rata-rata otak orang dewasa). Sudahlah itu tak lagi penting, aku tak ingin dan tak berminat tahu apa yang sedang mereka pikirkan, karena aku masih sibuk dengan kamera alami dari kedua mata ini yang sedang mengintai gerak-gerik berbagai  mahluk maupun mesin di sebrang sana yang siap untuk dibidik lalu dinilai. Bukan dinilai dengan huruf (A,B,C,dan D) ataupun dengan angka (10,6,atau 4) melainkan nilai dari sebuah analogi  kehidupan.
Aku masih tak tahu, mengapa dari dulu senang melihat orang asyik mengkrayoni hari-hari mereka dengan berbagai macam warna dari hijau sampai jingga, dari terang hingga gelap,hingga hari berganti dari senin ke senin lagi lewat kaca jendela. Menarik, mereka : anak-anak jalanan, gelandangan, pengemis, preman pasar, pengamen, petani, supir, tukang becak,buruh, istri-istri penghabis harta suami, tante girang, ababil (ABG –ABG labil), orangtua dengan pikiran yang kekanak-kanakan, anak muda yang terlalu dini berpikiran dewasa karena tuntutan, sampai pejabat korup yang berpergian menggunakan fasilitas rakyat( lebih tepatnya mencuri dari rakyat). Sungguh menakjubkan,mereka  sedang aku amati tapi mereka tak tahu kalau ada orang yang sedang mengawasi seperti mata-mata di balik kaca jendela yang terus bergerak sepanjang jalan. Kalau diibaratkan dalam situasi ini, aku adalah pemeran jaksa penuntut umum yang berkeliaran di jalanan pada film-film gengster (hihihihihi… jadi geli sendiri).
: Inilah hidup punya cerita.

160711 01:34
ketika dini hari terjaga
                seorang kakek renta bersemangat mengayuh sepeda tua (mengingatkanku pada sepeda fixie putih-hijau yang ingin ku beli) di kiri kanannya barang dagangan menggelayut berat, mengayuh melawan dinginnya angin malam menembus kemacetan jalan. Namun, sesuatu yang menyayat tersembunyi dibalik matanya, seringainya hambar, jauh, dan kesakitan. Puluhan tahun hidup berat, kukira itu sebabnya. Aku tak tahu mengapa ada perasaan aneh yang hinggap di benakku setiap kali melihat orang-orang bernasib sama seperti kakek itu. Yang kutahu setiap ku lihat matanya yang bening dan kesakitan, hatiku ngilu, ketika melihat jalannya timpang karena penyakit usia dalam tubuhnya, kubuang pandanganku karena hatiku perih, dan melihat kaum mereka saat tidur, memasrahkan tubuhnya yang dihianati nasib pada senyap, aku gelisah sepanjang malam. Tiba-tiba ia menoleh ke sisiku, aku tahu ia membacaku. Lalu menatap langit seolah memberiku pengetahuan lewat matanya. Tahukah kau? Langit adalah kitab yang terbentang. Ketika kehidupan belum muncul langit telah mencatat kejadian di muka bumi. Dramatis.
Aku tak sanggup lagi menatap wajah- wajah yang pilu dan kesedihanku yang mengharu biru telah mencurahkan habis air mataku, tak dapat ku tahan-tahan sekeras apapun ku berusaha. Kini ia menjadi tangis bisu tanpa air mata. Menjauh dan menghilang. seharusnya di lindungi Negara, malah ditelantarkan begitu saja. Penghianatan Negara yang sungguh kejam, ataukah pemerintahan yang terlalu bopeng? hmmm Ya, sekarang yang lagi nge-trend adalah kisah kaum marginal yang tertindas, orang-orang yang terbuang karena sikap politik mereka, hikayat orang-orang kiri, kajahatan kemanusiaan, pelanggaran hak asasi, dan kelakuan represif penguasa. Tak ada yang lain. Cerita lama yang sudah karatan dari jaman Soe Hok Gie sampai sekarang lagunya sama saja tak berubah.
: Inilah hidup punya cerita.

160711 04:59’10
ketika pagi berembun
            bersama fajar cemerlang, subuh membuka pagi mengawali hari baru. Di Cikampek rombongan kami berhenti. Surau kecil di SPBU daerah cikampek membasuh luntur dosa kemarin dengan sholat, semoga. Udara pengap, tak seperti di desa. Bersyukurlah bagi yang tinggal di desa nikmat hidup dalam kesederhanaan dan kesahajaan, tak seperti di sini ku berdiri : sedang berdesak-desakan untuk basa-basi dan kepura-puraan, begitulah kota topeng buruk untuk berkoloni dan bertoleransi.
: inilah hidup punya cerita

170711 09: 47’
ketika siang menyengat,
aku menjumpai tipikal orang yang paling ku benci di dunia ini, yaitu orang-orang yang hobinya merendahkan dan meremehkan orang lain. Tak menghargai orangtua karena merasa status sosialnya lebih tinggi. Merendahkan hanya gara-gara penampilan yang kampungan. mengapa kau tak lagi punya nurani!, tak kau rasa sejuknya embun pagi!, dan tak kau sapa hangat mentari!, kau tak peduli semua kecuali diri sendiri. rakus akan kekuasaan dan berlebihnya kebanggaan, pesta pora yang mewah dan meriah dengan baju kebesaran yang pongah, yang semuanya membuatmu sombong, berjalan dengan congkak dengan tak lupa mendongakkan kepala, dan membusungkan dada,  padahal kau tak tahu kapan perjalananmu akan terhenti.  pada titik sunyi lalu kau pun tercenung dalam penyesalan yang panjang. Ah, seandainya kau tahu kekayaan tak sekedar hanya bilangan uang.
: Inilah hidup punya cerita.
(Ya Tuhan kami, Engkaulah Sang Pembeda jelaskanlah kepada kami perbedaan itu :putih dari hitam,terang dari gelap, benar dari salah. Engkaulah pemilik kebenaran yang hakiki jika di dunia ini dia tersembunyi maka di sisiMulah kelak dia terbukti!).
180711  21:15
ketika malam menyergap
“Apakah anda sudah memiliki rencana A dan rencana B?” benakku bertanya.
Ya aku punya. Rencana A: Aku harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin dengan menggunakan pemberangkatan yang terakhir, rencana B : Aku harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin dengan menggunakan pemberangkatan yang terakhir. Tempat ini tak cocok denganku begitu banyak kebohongan yang membikin muak dan perut mual. Bukan karena kalah oleh evolusi alam yang terjadi selama 3 hari ini, bukan. Lebih pada tidak sesuainya dengan hati nurani yang kupunyai dan telah diasah bertahun-tahun melalui didikan orangtua.
: inilah hidup punya cerita.
22:02
Keberangkatan itu lebih tegas dari kunjungan warna hitam pada kain putih, dari rasa kalut nan jenuh. Sebuah perjalanan malam mengirim suara perih dibayangi stasiun-stasiun dingin yang keretanya jauh meluncur di atas batang-batang besi lengang lalu bergetar di limbungnya hati. Seketika itu, detik-detik melesat bagai kereta pada lintasan kalut garis hidup membumbungkan keperihan asap dunia.
....
190711 06:01
hanya sebuah perjalanan saja...
Dan inilah yang kulakukan, dalam perjalanan dari 160711 sampai 190711 dari rumah menuju Jakarta, dari 100 jam perjalanan pulang pergi : Selami ironi kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, kesederhanaan, indahnya petualangan mereka, dan kepongahan. Menemukan diri kita tertawa, menangis, dan tersentuh melihat setiap lembarnya seperti penggalan demi penggalan scence dalam  sebuah drama tv yang tersaji lewat layar kaca. Potongan demi potongan adegan yang syarat makna, maka ku pasti kembali. Karena ku senang mengenangnya dan kembali dejavu lagi, merasakan haru lagi, merasakan sesak lagi. Karena ku senang melihat semuanya melalui jendela kaca. Inilah hidup punya ceria.
tak terasa jarak Jakarta dengan rumahku begitu pendek yang mengharuskanku untuk menyudahi cerita perjalanan ini.

4 komentar:

  1. Hmmm...Tulisanx bagus nih...
    Ketika setiap dari waktu terangkai dlm sebuah perjalanan...dan itu mjd sebuah cerita...heheee

    Salam kenal Mbak Anggi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mas Ridho, salam kenal juga yah :)

      Hapus
  2. meski hanya sebuah perjalanan tapi mengandung makna mendalam dari cerita yg terungkap :D

    BalasHapus

monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...