SEBUAH PERJALANAN
ketika pagi berembun, ketika mentari tersenyum, ketika siang menyengat,
ketika mendung menggelayut, ketika senja temaram, ketika malam menyergap,
ketika dini hari terjaga. hanya sebuah perjalanan saja...
150711
16:51
ketika senja temaram
Dalam sebuah mobil
bergerak keluaran jepang, di ruangan oval yang hingar-bingar (backsound music diputar
dan deru kendaraan lain di luar). Kami terpojok : aku, dan dua orang saudaraku.
Entah kenapa setiap melakukan perjalanan yang jauh dari rumah aku merasakan dejavu,membuatku selalu berpikir tentang
potret dengan klise abu-abu yang
belum dicetak, apabila ingin melihatnya harus melalui lensa kaca kamera.
Melihat kehidupan orang-orang di jalanan melalui kaca jendela dengan begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi.
Berupa-rupa keajaiban tumpah di jalanan : nasib baik, naas, takdir yang masih
bias dirubah oleh pelakunya dll. Yang anehnya, aku ingin terjun bebas menyelami
labirin lika-liku dengan ujungnya yang tak dapat disangka dengan
kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti reaksi kimia.
Memecahkan misteri.
Kembali kami
dalam sebuah situasi terduduk diam dengan mobil bergerak terus ke utara yang membawa
sekelumit pemikiran kami masing-masing dalam lamunan (kukira ku tak bisa menebak
apa yang tengah kedua saudaraku pikirkan dibalik 1,4 kg berat rata-rata otak
orang dewasa). Sudahlah itu tak lagi penting, aku tak ingin dan tak berminat
tahu apa yang sedang mereka pikirkan, karena aku masih sibuk dengan kamera
alami dari kedua mata ini yang sedang mengintai gerak-gerik berbagai mahluk maupun mesin di sebrang sana yang siap
untuk dibidik lalu dinilai. Bukan dinilai dengan huruf (A,B,C,dan D) ataupun
dengan angka (10,6,atau 4) melainkan nilai dari sebuah analogi kehidupan.
Aku masih tak
tahu, mengapa dari dulu senang melihat orang asyik mengkrayoni hari-hari mereka
dengan berbagai macam warna dari hijau sampai jingga, dari terang hingga gelap,hingga
hari berganti dari senin ke senin lagi lewat kaca jendela. Menarik, mereka :
anak-anak jalanan, gelandangan, pengemis, preman pasar, pengamen, petani,
supir, tukang becak,buruh, istri-istri penghabis harta suami, tante girang,
ababil (ABG –ABG labil), orangtua dengan pikiran yang kekanak-kanakan, anak
muda yang terlalu dini berpikiran dewasa karena tuntutan, sampai pejabat korup
yang berpergian menggunakan fasilitas rakyat( lebih tepatnya mencuri dari
rakyat). Sungguh menakjubkan,mereka sedang aku amati tapi mereka tak tahu kalau
ada orang yang sedang mengawasi seperti mata-mata di balik kaca jendela yang
terus bergerak sepanjang jalan. Kalau diibaratkan dalam situasi ini, aku adalah
pemeran jaksa penuntut umum yang berkeliaran di jalanan pada film-film gengster
(hihihihihi… jadi geli sendiri).
: Inilah hidup punya cerita.
160711 01:34
ketika dini hari terjaga
seorang
kakek renta bersemangat mengayuh sepeda tua (mengingatkanku pada sepeda fixie
putih-hijau yang ingin ku beli) di kiri kanannya barang dagangan menggelayut
berat, mengayuh melawan dinginnya angin malam menembus kemacetan jalan. Namun,
sesuatu yang menyayat tersembunyi dibalik matanya, seringainya hambar, jauh,
dan kesakitan. Puluhan tahun hidup berat, kukira itu sebabnya. Aku tak tahu
mengapa ada perasaan aneh yang hinggap di benakku setiap kali melihat
orang-orang bernasib sama seperti kakek itu. Yang kutahu setiap ku lihat
matanya yang bening dan kesakitan, hatiku ngilu, ketika melihat jalannya
timpang karena penyakit usia dalam tubuhnya, kubuang pandanganku karena hatiku
perih, dan melihat kaum mereka saat tidur, memasrahkan tubuhnya yang dihianati
nasib pada senyap, aku gelisah sepanjang malam. Tiba-tiba ia menoleh ke sisiku,
aku tahu ia membacaku. Lalu menatap langit seolah memberiku pengetahuan lewat
matanya. Tahukah kau? Langit adalah kitab yang terbentang. Ketika kehidupan
belum muncul langit telah mencatat kejadian di muka bumi. Dramatis.
Aku tak sanggup
lagi menatap wajah- wajah yang pilu dan kesedihanku yang mengharu biru telah
mencurahkan habis air mataku, tak dapat ku tahan-tahan sekeras apapun ku
berusaha. Kini ia menjadi tangis bisu tanpa air mata. Menjauh dan menghilang.
seharusnya di lindungi Negara, malah ditelantarkan begitu saja. Penghianatan
Negara yang sungguh kejam, ataukah pemerintahan yang terlalu bopeng? hmmm Ya,
sekarang yang lagi nge-trend adalah kisah kaum marginal yang tertindas,
orang-orang yang terbuang karena sikap politik mereka, hikayat orang-orang
kiri, kajahatan kemanusiaan, pelanggaran hak asasi, dan kelakuan represif
penguasa. Tak ada yang lain. Cerita lama yang sudah karatan dari jaman Soe Hok
Gie sampai sekarang lagunya sama saja tak berubah.
: Inilah hidup punya cerita.
160711 04:59’10
ketika pagi berembun
bersama
fajar cemerlang, subuh membuka pagi mengawali hari baru. Di Cikampek rombongan
kami berhenti. Surau kecil di SPBU daerah cikampek membasuh luntur dosa kemarin
dengan sholat, semoga. Udara pengap, tak seperti di desa. Bersyukurlah bagi
yang tinggal di desa nikmat hidup dalam kesederhanaan dan kesahajaan, tak
seperti di sini ku berdiri : sedang berdesak-desakan untuk basa-basi dan
kepura-puraan, begitulah kota topeng buruk untuk berkoloni dan bertoleransi.
: inilah hidup punya cerita
170711 09: 47’
ketika siang menyengat,
aku menjumpai
tipikal orang yang paling ku benci di dunia ini, yaitu orang-orang yang hobinya
merendahkan dan meremehkan orang lain. Tak menghargai orangtua karena merasa
status sosialnya lebih tinggi. Merendahkan hanya gara-gara penampilan yang
kampungan. mengapa kau tak lagi punya nurani!, tak kau rasa sejuknya embun pagi!,
dan tak kau sapa hangat mentari!, kau tak peduli semua kecuali diri sendiri.
rakus akan kekuasaan dan berlebihnya kebanggaan, pesta pora yang mewah dan
meriah dengan baju kebesaran yang pongah, yang semuanya membuatmu sombong,
berjalan dengan congkak dengan tak lupa mendongakkan kepala, dan membusungkan
dada, padahal kau tak tahu kapan
perjalananmu akan terhenti. pada titik
sunyi lalu kau pun tercenung dalam penyesalan yang panjang. Ah, seandainya kau
tahu kekayaan tak sekedar hanya bilangan uang.
: Inilah hidup punya cerita.
(Ya Tuhan kami, Engkaulah Sang Pembeda jelaskanlah kepada kami
perbedaan itu :putih dari hitam,terang dari gelap, benar dari salah. Engkaulah
pemilik kebenaran yang hakiki jika di dunia ini dia tersembunyi maka di
sisiMulah kelak dia terbukti!).
180711 21:15
ketika malam menyergap
“Apakah anda sudah memiliki rencana
A dan rencana B?” benakku bertanya.
Ya aku punya.
Rencana A: Aku harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin dengan
menggunakan pemberangkatan yang terakhir, rencana B : Aku harus meninggalkan
tempat ini sesegera mungkin dengan menggunakan pemberangkatan yang terakhir.
Tempat ini tak cocok denganku begitu banyak kebohongan yang membikin muak dan
perut mual. Bukan karena kalah oleh evolusi alam yang terjadi selama 3 hari
ini, bukan. Lebih pada tidak sesuainya dengan hati nurani yang kupunyai dan
telah diasah bertahun-tahun melalui didikan orangtua.
: inilah hidup punya cerita.
22:02
Keberangkatan itu lebih tegas dari kunjungan warna hitam
pada kain putih, dari rasa kalut nan jenuh. Sebuah perjalanan malam mengirim suara perih dibayangi stasiun-stasiun
dingin yang keretanya jauh meluncur di atas batang-batang besi lengang lalu
bergetar di limbungnya hati. Seketika itu, detik-detik melesat bagai kereta
pada lintasan kalut garis hidup membumbungkan keperihan asap dunia.
....
190711 06:01
hanya sebuah perjalanan saja...
Dan inilah yang
kulakukan, dalam perjalanan dari 160711 sampai 190711 dari rumah menuju
Jakarta, dari 100 jam perjalanan pulang pergi : Selami ironi kehidupan mereka,
kejujuran pemikiran mereka, kesederhanaan, indahnya petualangan mereka, dan
kepongahan. Menemukan diri kita tertawa, menangis, dan tersentuh melihat setiap
lembarnya seperti penggalan demi penggalan scence
dalam sebuah drama tv yang tersaji lewat layar
kaca. Potongan demi potongan adegan yang syarat makna, maka ku pasti kembali.
Karena ku senang mengenangnya dan kembali dejavu lagi, merasakan haru lagi,
merasakan sesak lagi. Karena ku senang melihat semuanya melalui jendela kaca.
Inilah hidup punya ceria.
tak terasa jarak
Jakarta dengan rumahku begitu pendek yang mengharuskanku untuk menyudahi cerita
perjalanan ini.
Hmmm...Tulisanx bagus nih...
BalasHapusKetika setiap dari waktu terangkai dlm sebuah perjalanan...dan itu mjd sebuah cerita...heheee
Salam kenal Mbak Anggi!
makasih mas Ridho, salam kenal juga yah :)
Hapusmeski hanya sebuah perjalanan tapi mengandung makna mendalam dari cerita yg terungkap :D
BalasHapusterimakasih :)
Hapus