Meluruhkanmu, menitipkanmu pada awan, mencari
matahari yang lebih terang...
Aku sudah bersiap mengubur maha mimpiku, kita.
Menjadikannya tiada.
Melihat kau memiliki mimpi terbaik, tanpaku.
Mendengarkan kabar tentangmu hanya dari hujan,
tanpa perlawanan.
Bahkan, aku sudah berkemas...
Membungkus rapi bunga-bunga peninggalanmu.
Pun kata per kata yang meronakan hari-hari tak
terhingga...
Tapi...
Terimakasih, untuk menjadikanku yang
ke-‘sekian’.
Pun, aku.
PS : thank to @nungkywijayanti, makasih ya adek udah mau membuatkan walaupun dengan sedikit paksaan hue...he....he.... *evil laugh* You made this poem is very touching.
Pagi adalah masa awal sebuah hari, dalam kebudayaan Indonesia pagi adalah masa mulai dari tengah malam hingga sekitar pukul 10.00. Pagi adalah kata yang mengawali, mendahului siang dan malam hari.
Dalam kebudayaan Eropa dan Amerika, pagi dimulai dari awal subuh hingga tengah hari. Ada juga yang berpendapat dari tengah malam hingga tengah hari. Dalam kebudayaan yang mengenal siklus waktu 12 jam, periode dari tengah malam hingga tengah hari ini disebut sebagai Ante meridiem AM, a.m, atau am
Dan pagi ini adalah milik saya #titik.....
entah dihitung dari mana.....
tapi saya lebih suka dimulai dari subuh !!
Pagi, sejumput kamera, sepeda dan kesendirian. Yah, perpaduan ini lah sebuah kedamaian. Menenangkan jiwa yang kian rapuh oleh kikisan hati yang melarut dalam bejana kesedihan selama dua puluh lima hari belakangan. Kedamaian yang khusus berlaku bagi saya untuk detik ini dan untuk saat ini. Entah besok, saya tak mau menduga-duga apalagi berprasangka. SUDAH habis prasangka saya untuk kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi.
pagi, potret, kamera, foto. Tak dibutuhkan banyak kata, hanya cukup membaui udara, meletakkan segenggam hati pada sekotak barang berlensa, mengamati lalu membidik. Seketika semua yang terlihat terdiam. ABADI. Saya berharap hari ini berlalu tanpa hampa, tidak kosong, tapi bernyawa. Yah, ini adalah kedamaian poin kedua saya.
Saya tahu, pagi yang mengisahkan kesedihan dari sebuah kesunyian. Pagi yang menyingkap kebutaan hari mengisahkan awal cerita. Lalu, pagi yang mengibaskan kerinduannya kepada saya. Pagi yang tegar menantang matahari dalam peraduannya. Dan tentunya pagi itu semua adalah milik saya. Pagi yang mendaimaikan.
Pagi yang selalu menginspirasi.....
At least once every single day
I wonder if it is passion alone that keeps my lungs filling, my heart beating, my eyes watering, and my feet dragging themselves from the sheets every single morning
PS :selamat pagi teruntuk kamu, ya kamu yang telah memberi warna hari yang singkat ini, dan untuk kamu juga yang telah melukai hari-hari panjang saya....
jika sampai sekarang aku tidak bisa menterjemahkan, tidak bisa bersenyawa dan hanya bisa menuliskannya. Apa yang harus aku lakukan?. dan Tuhan hanya memberiku isyarat dalam selembar kertas kosong tidak lebih;
Aku mencintaimu seperti ini, kadang menggebu-gebu dan sering sambil lalu. Tapi percayalah rasakanlah dengan hatimu bahkan gravitasi tak mampu dipertanggung jawabkan untuk seseorang yang sedang jatuh cinta.
Ada saat-saat dimana kau berlari jauh dan sekeras apapun mencoba sayangnya tetap tertinggal Tidak akan ku genggam erat-erat untuk membuatmu tertahan barang sejenak. Kau tau hakekat cinta adalah melepaskan. Jika memang itu cinta, sejatinya ia akan kembali. Bodohnya aku percaya !
mencintaimu, seperti permainan tarik tambang dan meletakkan kelereng di atas sendok dalam satu waktu di bulan Agustus.
Sederhana. jikapun kelereng itu terjatuh, aku akan tersenyum untukmu
bukan soal seberapa banyak si A membuatnya terluka dan seberapa sedikit si B dibuat bahagia. aku tak mau pandai menghitung
Hatimu itu kan punya kamu. Jadi kalau tersakiti, kenapa orang lain yang harus disalahkan? Mungkin kamunya yang belum bisa menjaganya.
Aku tidak suka menuntut! Sampai kapan akan menggapai hati yang bahkan tidak ingin merengkuhmu? Hey, Mencintai bukan tentang mengasihani tapi mengasihi. Dewasalah.
Tidak sedang menjumlah kelebihan yang bisa kutemukan padamu, tapi lebih menyoalkan seberapa banyak kelemahanku yang bisa kau lengkapi
Aku percaya :Cinta yang baik selalu memberi tanpa diminta, selalu meluangkan tanpa disuruh. karena dia yang mencintaimu, tidak akan membiarkan dirimu memberi seorang diri. Itu karena ia paham bahwa cinta, tak pernah layak untuk meminta.
Ada gilirannya kita dirindukan dan ada bagiannya kita dilupakan
Cinta itu kehidupan, jika kau merindukan cinta, sebenarnya kau sedang merindukan kehidupan. seberapa dia lupanya terhadap saya, bahkan jikapun dia amnesia. akan saya cintai ia dengan cara yang indah dan sederhana
Kenapa seseorang berbohong hanya karena sebuah alasan klise " aku hanya ingin menjaga perasaanmu dari luka"
Hey....Aku adalah sebuah imajinasi : aku bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata, aku bisa mendengar sesuatu yang tidak bisa didengar oleh telinga, dan tentunya aku bisa merasakan. Pada dasarnya cinta itu memaafkan. Tapi, kau tau kepercayaan terkadang tidak bisa datang dua kali
Aku tidak ingin mencintaimu melebihi cintaku terhadap Tuhanku
tapi, bodohnya aku, menjadi sedikit sinting masih saja meminta Tuhan untuk semua kebaikanmu. Maaf sebelumnya tidak akan kuberikan seluruh hatiku untukmu, akan aku sisakan untuk keadaan yang paling buruk.
Sebenarnya aku tidak suka mencintaimu, tapi apa boleh buat keterpaksaan ini menuntutku
karena cinta tak pernah bertanya "apakah aku boleh memasuki hatimu sekarang?"
dan karena rindu tak kan mau bilang " maaf, aku telah membuatku jungkir balik menahan ledakan di dadamu sampai kau sakit perut"
aku benci itu!!
Jika suatu saat ada yang bertanya, kenapa aku menyukaimu bukan apa-apa karena kamu adalah kamu, dan aku adalah aku, sayangnya aku tidak bisa lepas dari belenggu ini. Andai aku bisa aku sangat ingin.
“ dulu sekali di Mesir, saya pernah
hilang. Jangan Tanya berapa lama saya menghilang karena saya tidak tau…. Saya ditemukan
di gurun, di dekat Spinx dan tidak ingat apa-apa ”
Bagaimana “seandainya saya menghilang
sejenak?”. Entah kenapa akhir-akhir ini saya selalu kepikiran dengan kalimat
yang bertanda kutip itu. Pikiran ngawur bin ngelantur ini entah nongol dari
pojokan otak sebelah mana.
Pada dasarnya saya ini tipikal
orang yang suka bermimpi (baca : ngelantur dengan imajinasi yang tidak bisa
dipertanggung jawabkan dengan logika) dan suka berpetualang. Tapi sayangnya, untuk
hobby yang terakhir dengan alasan klise tidak pernah terlaksana. Jangan ditanya
untuk yang pertama as always semacam kebutuhan, bagai sayur tanpa gula :P. Ada yang
bilang lebih baik mati, jika tak punya mimpi. Maka dari itu saya selalu nyempetin
bermimpi (apa sih) daripada dikira mayat hidup. Itulah saya, ngeles terus
kerjaannya.
kalo ada yang bertanya apa definisi bahagia menurut saya? hmmm, bahagia menurut saya itu simpel. Ya, bahagia menurut saya adalah kesederhanaan. Sederhana saja, untuk detik ini bahagia menurut saya adalah duduk berhadapan dengan lepy ditambah seonggok modem yang terkoneksi internet. dan mungkin satu menit kemudian bahagia menurut saya adalah ketika saya sedang jadi diri sendiri lewat menulis. Jujur parameter untuk sebuah kebahagiaan bagi saya sering berubah-ubah, sangat terkondisi. karena bahagia itu sederhana, sesederhana pemikiran tentang kesederhanaan.
Sudah kesekian kalinya, saya
tertohok. Tertohok atas ketidak mampuan mengurai waktu. Hmmm, ya kemarin padi
di sawah belakang rumah masih segar, hijau. Dan saat ini sudah siap untuk
dituai.
Tapi tak apalah, toh saya selalu
kalah dengan waktu. Sudah biasa. Selalu saja berharap dapat berjalan
beriringan, tapi buktinya selalu saja berada di satu langkah dibelakang. Bukan
pasrah….bukan… lebih tepatnya belajar ikhlas. Jadi nggak muluk-muluk untuk
selalu bersabar menunggu. Entah menunggu apa.
Hanya saja keyakinan itu ada :
menunggu dan waktu adalah teman akrab saya sampai detik ini. Kadang
menyenangkan, sering juga menjemukan. Tapi, itulah seninya….this is time of my
life
Dari waktu, saya belajar memaknai
kehidupan, dari mili detik saat ini hingga pergantian hari. Banyak hal-hal
menakjubkan berada di dalamnya dan anehnya saya suka menjadi pengamat yang
baik. Itu lebih menyenangkan, jauh menyenangkan malah ketimbang jadi tokoh
pemeran. Saya leluasa mencaci tingkah bodoh tanpa harus diketahui. Enak bukan?
Balik lagi soal waktu yang konon
katanya adalah seluruh rangkaian saat proses,dalam hal ini waktu adalah
interval dari dua buah kejadian. Pantas saja di dalamnya selalu ada jarak,
waktu dan jarak yang selalu linier. Yang
mana jarak itu relatif. Demikian kata teori fisika yang masih tersemat di pojok
memory saat SMA. Tak ada takaran jelas antara diksi “lama” dan “sebentar”.
Seberapa lamakah?
Apakah ini akan berlangsung lama?
Berapa puluh menit?
Lama dan sebentar memberi sebuah
pengertian tentang waktu. Ataukah waktu yang saya tulis ini hanya fiksi? Apakah
lama dan sebentar itu hanya sebuah cerita, bukan untuk menjadi nyata?
Entah sejak kapan saya mulai menulis. Maksudnya, bukan
ketika saya memulai pendidikan formal, tentu saat itu belajar menulis adalah
sebuah keharusan. Lebih tepatnya saya lupa kapan nilai keharusan itu berubah
menjadi sebuah kepedulian. Kepedulian akan
kata-kata, kepedulian akan aksara. Kepedulian akan makna.
Seingat saya grafik kepedulian itu meningkat seiring belajar
membaca, tentu membaca dan menulis adalah paket eksklusif komplementer juga
bersifat subtitutif. Keduanya adalah belahan jiwa, salah satunya bahkan
dua-duanya bakal merana jika tidak saling berdekatan.
Kau biarkan burung-burung itu pulang, membelakangi matahari yang tumpah di tebing jurang gelombang, menjauh dari naunganmu setelah seharian penuh kelana. kumpulan pekat kian dekat merekat dari sepi yang kokoh. Sebagian lagi menyeruak masuk menciptakan rasa dingin, sebagian yang lain menguap seperti jiwa-jiwa yang terlepas dari raga. Menara waktu retak.
Segugus senja yang kita namai puisi itu memang sepertinya runtuh dari langit, sementara kau lebih rela percaya bahwa mereka datang dari ujung tombak bulu mata di atas pucuk kelapa belakang rumah, Langit menjauh, malam memberat dan senja melambaikan kuning hingga senja merebahkan tubuhnya.
ketika segala hitam telah dihembuskan sang malam, kau lari ke dalam angin, ke dalam bayang-bayang, ke dalam langit warna tembaga, lari ke dalam hutan sebelum malam merajam lalu memasuki ke sebuah ruang yang hanya ada aku dan kamu di dalamnya.
Aku senantiasa tahu, kau bahkan mulai merasa luka yang tak tahu definisinya. kita hanya bertemu dalam bayang-bayang lalu kita bergegas, kemudian kamu menjelma jadi sosok itu. Dan aku hanya ingin kembali pada desir yang semilir
satu menit....sepuluh menit....seperempat jam.... namun kamu tak jua datang, aku memejamkan mata, masih saja kamu tak jua kembali kemudian aku kehilangan hangatmu dan masih terbata-bata mengiringi kepergianmu sebelum semua itu, sebelum segala sesuatu berubah menjadi dingin pagi pada dimensi kita yang telah berbeda
"selamat sore teman aku berada di kaki senja, dimanakah kau kini berpijak?"
I'm 15 for a moment Caught in between
10 and 20 And I'm just
dreaming Counting the ways
to where you are
i'm 22 for a moment She feels better
than ever And we're on fire Making our way back
from Mars
15… there's still
time for you Time to buy and
time to lose 15…there's never a
wish better than this When you only got
100 years to live…
Lagu yang dilantunkan oleh five
for fighting ini bergema di telinga. Mendekam di otak. Iramanya berhasil
membuat hati bergejolak. Ada rona yang menjalar dari hati perlahan ke pipi. Ya,
John Ondrasik membuat saya jatuh cinta
lewat suaranyaserta kedalaman liriknya
Boleh dikatakann lagu itu salah
satu soundtack hati – personal soundtrack
atau apalah itu. Lagu ini mengingatkan kembali pada sesuatu yang belum berhasil
saya cari. hmm... Entah apa. Setiap mendengarkannya lagi dan lagi membuat saya
menyadari banyak hal. salah satunya, memberikan satu pembuktian bahwa waktu dan
umur selalu berbanding lurus, mutlak.
Sebuah sore yang labil, datang menghampiri, Tidak seperti
jam 5 sore lainnya yang selalu menawan mataku jika hari cerah, yang mau
berhenti sejenak untuk melihat-lihat lalu meneruskan perjalanan. Saat itu senja
tak semenarik biasanya, warna jingganya yang syahdu tak berhasil mengundangku
masuk. Daya magisnya luntur.
Sapaan dari bilik chat dari social media, tak ada yang aku
gubris sama sekali. Kadang-kadang senyumku mengembang sebentar, gara-gara
kelakuan satu dua cowo yang masih keukeuh walau aku cuekin. Hmmm, pantang
menyerah rupanya. Salut sama tipe cowok gombal cap jenggot kambing. “Maaf mas,
fokusku saat ini bukan untuk meladenimu” .
Bahkan, dua kucing kembar (karena lahir di hari yg sama)
yang sempat hilang selama seminggu (tapi, belakangan balik lagi tanpa disuruh) ngajak
bercanda. No… nggak aku lirik sama sekali. Pokoknya hari ini aku memasang
tampang sombong. Titik.
Limbric system yang
hanya memenuhi 25 % tempat di otak sedang berkuasa sekarang. Ya, otak
emosionalku sedang bekerja secara maksimal sore itu. Yang namanya emosi datang
nggak kulonuwon dulu tanpa sms
apalagi telpon. Taulah sendiri. Maka, siap-siaplah jaga jarak. EQ (Emotional Quoutient) sedang berada di
zona merah nih.
Usiaku entah berapa tahun ketika cinta membuka mataku, tentunya dengan cahayanya yang mempesona. Untuk pertama kalinya cinta mengguncang jiwaku dengan sentuhan jari-jari yang membara. Sulasmi adalah wanita pertama yang membangkitkan jiwaku dengan kecantikannya. Lalu, membimbingku menuju sebuah hunian yang hangat, tempat hari-hariku berlalu bagaikan berjalan telanjang kaki di alam mimpi, menjadikan malam-malamku semacam pesta yang penuh kebahagiaan. belakangan aku jadi tahu : siang terang bukan karena matahari tapi, karena aliran sungai~kesejukan membuncah dalam asaku. Dan belakangan jadi tahu : malam terang bukan karena rembulan, tapi karena laut bergemuruh ~ penuh tekad dalam lenaku.
Melalui kecantikan hatinya, Sulasmi mengajariku cara memuja keindahan. Dengan kasih sayangnya, dia perlihatkan padaku rahasia-rahasia cinta. Dialah yang pertama kali menyenandungkan syair kehidupan yang abadi, di telingaku lalu menjalar menggali lini-lini dasar kawah hatiku.
Setiap muda mudi pasti akan selalu mengenang cinta pertamanya. Cinta pertama akan membangunkan kesadaran muda-mudi tiba tiba ~ serta merta. Membangkitkan kebahagiaan dalam jiwa meski yang terlahir adalah kesedihan. Menerbangkan lamunan ngelantur, dan sangat perih jika semua itu disembunyikan. Ya, cinta pertama adalah saat-saat dimana air mata kerinduan tumpah menyamudra.
Aku terlena, hanyut bersama desau angin di antara pesona alam yang menerjal, mencuram, mencadas saat mendengar cinta yang sedang berbisik melalui bibir Sulasmi. Bisikan itu membuat kehidupanku hampa, beku dan berhenti berdetak. Aku bagaikan Adam di singgasana Firdaus, saat melihat Sulasmi berdiri tegak di hadapanku bagaikan pilar-pilar cahaya. Saat itu, hatiku diliputi oleh keajaiban-keajaiban yang membuatku dapat mengeja dengan lenggang bebas untuk memahami kehidupan ini. Sulasmi membuatku tertegun bagai cermin di hadapan sang bayangan.
Sebagaimana bisikan Hawa, Adam dikeluarkan dari surga, tetapi Sulasmi justru menuntunku masuk ke dalam surga cinta denga kebaikan, keanggunan dan cinta kasihnya. Adalah kesetiaannya menimang- nimang kenakalanku. Adakah yang lebih dalam dari dekap rindu Sulasmi padaku? seluruh sunyi telah kita dekap berdua dalam degup rindu, sore itu. Tentu selalu ada gema, seakan kumandang pagi yang menjerit dari perah hatinya. kudekap ia dalam dinding-dinding senja, berharap airmatanya tak tumpah pada sore yang menua. Kubaca jengkal tangannya dalam perih doaku, hingga aku paham satu makna : Aku mencintaimu Sulasmi. Aku mencintaimu ibu, dari sejak semua bermula. Sejak aku ada...
Hallo dear Ui....
Baru tadi Langitku bermendung lho. Hay Mbak Ui, apa kabar kamu di sana, entah nun jauh di sana?. Aku baik lho. Kesannya kita deket banget yah, manggilnya mbak segala, padahal ya aku nggak tau. Lha emang mbaknya wong jowo opo wong bule to? (hasyah mbuh lah)
taukah Mbak Ui, gara-gara mendung tadi aku gagal mengabadikan Karnaval menyambut hari jadi Kotaku. Kamu pasti tau kan seluk-beluk kotaku. Setahuku kamu paling suka singgah ke kotaku tanpa bilang-bilang dulu, langsung nyelonong aja. Itu yang membuat aku kurang suka sama kamu Mbak, tapi, itu dulu Mbak sekarang nggak begitu. Eh ya gara-gara mendung juga aku sampe lupa nggak kondangan ke tempat Yunita (Yun, maafin yah). Untungnya kamu nggak kunjung datang ya kan mbak hihihihihi
Omong-omong Mbak, kamu nggak pengen tahu kenapa aku nggak begitu benci lagi sama kamu? seperti yang pernah aku ceritakan tempo hari. kamu nggak penasaran nih. Semua berkat temanku yang begitu mengagumimu mbak, tapi kamu nggak tau. Iya, dia suka sekali sama hujan. Suka sekali sama kamu.
FYI, dia cuma satu-satunya yang sanggup menjelaskan secara runtut dan begitu filofofis kenapa kamu begitu layak untuk dikagumi. Dia menceritakan banyak hal tentangmu dengan sangat epik. Aku yang saat itu hanya bisa mendengarkan - terkesima - takjub. Seolah aku dibuat untuk sangat tergantung padamu mbak. Kamu seharusnya bangga mempunyai penggemar seperti dia, sungguh. Kapan-kapan aku kenalkan sama dia yah.
Oh iya, yang lebih lucu dia memaksa aku buat dengerin musikalitas lagu hujan bulan Juni milik Sapardi Djoko Damono. Anehnya, aku pernah mendapatkannya dari seorang kenalan, tapi belum pernah sekalipun aku dengarkan. Ada dua orang yang merekomendasikan. Wew. Patut dicoba apalagi ini menyangkit emmm.... Taulah mbak, aku kan sangat kesengsem sama karya bapak yang satu itu. Aku jatuh cinta sama puisinya, lewat kumpulan perahu kertas, sampai-sampai aku buat INI dan INI terilhami dari salah satu puisinya yang aku kenal dulu jaman SMA gara-gara nongol di modul latihan UAN.
Awalnya aku ogah-ogahan dengerin segala macam musik yang liriknya nyebutin namamu mbak. Tapi entah kenapa musik-musik yang kamu ilhami menemani setiap pagi, terlebih lagi waktu pertama aku dengerin alunan piano yang entah siapa yang memainkan, kalau bahasa jawanya nancep ati. Menusuk, langsung menembus-menjalar syaraf-syaraf gendang telinga, stimulusnya langsung ke jantung, tempat debaran itu bermula.
Sepertinya, note-note yang mengundang namanu mengandung kekuatan magis ya? seperti mantra accio yang memanggil dari seonggok PC langsung menyerobot masuk ke memori pojok otak kecilku. Kamu berhasil mencuri kembali rekaman-video-ingatan- masa lalu aku, dan memaksa untuk menyunggingkan senyum yang terbit untuk mengenangnya.
Mbak, pasti kamu masukin ramuan-ramuan misterius semacam ramuan pollyjuss plus mantra komat-kamit kan. Jenggot Merlin. Sebelum kamu mengambil peran untuk memabukkan orang akan kedatanganmu yang tanpa permisi itu. Apalagi lewat lagu yang sekarang aku coba dengar yang ke 56 kalinya sejak aku menulis untukmu.
Hampir kelupaan..... aku kasih foto orang lain dulu ya mbak Ui, karena aku belum sempet berfoto denganmu lagi-lagi momennya belum pas. Tahulah, dulu aku selalu menghindar darimu he...he...
That's all dear Ui
Hmmm, dan sekarang " Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni. Di rahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbuah itu. Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni, dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu. Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni, dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu......."
mumpung yang cowo pada jum'at-an. Kan sepi-sepi gitu yah *apa hubungannya*. Jadi untuk mengawali postingan kali ini biarkanlah eike (duh nggak biasa pake kata ganti ini) ngegosip sedikit. Its girl talk time, uh yeah.
Jadi kemarin malem tepatnya dini hari, aku chat di salah satu sosial media sama teman lama. Dulu waktu SMP kita akrab lho, tapi setelah SMA kita jauhan coz kita beda cekulahnya. Dia masuk SMK 1, akunya di SMA 1.
Dan kemarin untuk pertama kalinya setelah 10 tahun nggak komunikasi, perasaan lama amat yah. Bincang-Bincanglah kita selayaknya ibu (temenq yang ibu-ibu, akunya masih singgle #modus). mulai bincang dari harga cabe sekilo di pasar pagi berapaan #ini bo'ong. Sampe tanya gimana si A, trus si B sekarang dimana.
Dari hasil bincang-bincang ternyata temanku udah banyak yang nikah., seketika itu pula pertanyaan yang paling aku hindari mengemuka " lha kamu kapan gie?". kapan...kapan... deh #sleketeb. Dan dari bincang - bincang pula di dapat kesimpulan orang yang udah nikah tuh cenderung tambah endud. Kenapa bisa begitu?? entar deh aku buatin postingannya.
Sekarang aku mau ngebahas soal laen. setelah ngalor-ngidul nggak jelas berselancar di dunia maya, dunia kecil Anggi dikejutkan dengan gambar yang di share temen. Mungkin ceman-ceman tau lebih dulu, tapi barangkali ada yang belum tau
Mana yang suka all about franch?, mana yang lagi kasmaran?.Angkat tanggannya goyang jempol. Mari Merapatlah.
Siapa yang lagi pingin ngerayu pacar, butuh inspirasi lagu-lagu romantis Perancis? makanya buruan merapat kesini teman. Pingin denger referensi lagu yang nggak seperti biasanya, pingin denger suara yang lebih fresh. Oke sip disini tempatnya.
Karena perancis itu bahasa cinta #kononkatanya, itu wajar saja kalo bahasa Perancis menyuguhkan begitu banyak lagu cinta romantis. Santai aja nggak tau artinya, nggak masalah kok toh music adalah bahasa universal. Ya nggak sih. Atau malah pingin belajar bahasanya? bisa kok lewat lagu-lagunya.
biar kata orang bahasa Perancis itu kedengerannya kayak suara "kumur-kumur", tapi lagu-lagunya masih enak buat dinikmati. Coba aja tengok kebanyakan penggalan adegan romantis di film-film percintaan atau pas candle ligh dinner orang-orang konglo pasti becksoundnya sayup-sayup kedengerannya lagu perancis #see.
nih aku lemparin beberapa referensi lagu romantis, barangkali kalian-kalian ada yang pas dikuping syukur-syukur nembak pake lagu perancis, kedengerannya lebih elit gitu. Tapi, urusan arti liriknya aku serahkan pada ahlinya siapa lagi kalo bukan mbah google #yey.
1. Edith Piaf La Vie En Rose
Yeah, apa kesan pertama setelah kalian denger lagu ini? Yap, retro abiez kan yah. Ya emang soalnya ini lagu dibuat tahun 1946. Setahun setelah Indonesia Merdeka bo!. Coba deh dengerin lagu ini berduaan di caffe minum coccolate ditambah rainy days romantis abis, tak lupa pegangan tangan. Aih aku jadi envy sendiri. beautufull and romantic moment ever deh
2. Je l'Aime à mourir oleh Francis Cabrel Konon katanya lagu ini di negara asalnya sana ini lagu cinta terbesar di abad 20-an. Olala.. tapi enak juga sih kalo didengerin
3. L'Hymne à l'amour oleh Édith Piaf
beda halnya sama lagu edith Piaf yang diatas. ini lagu dibuat tahun 1949 mudaan 2 tahun lah. tapi, tetep efeknya mendayu-dayu. Makanya do'i salah satu penyanyi perancis yang paling dicintai
ketika pagi berembun, ketika mentari tersenyum, ketika siang menyengat,
ketika mendung menggelayut, ketika senja temaram, ketika malam menyergap,
ketika dini hari terjaga. hanya sebuah perjalanan saja...
150711
16:51
ketika senja temaram
Dalam sebuah mobil
bergerak keluaran jepang, di ruangan oval yang hingar-bingar (backsound music diputar
dan deru kendaraan lain di luar). Kami terpojok : aku, dan dua orang saudaraku.
Entah kenapa setiap melakukan perjalanan yang jauh dari rumah aku merasakan dejavu,membuatku selalu berpikir tentang
potret dengan klise abu-abu yang
belum dicetak, apabila ingin melihatnya harus melalui lensa kaca kamera.
Melihat kehidupan orang-orang di jalanan melalui kaca jendela dengan begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi.
Berupa-rupa keajaiban tumpah di jalanan : nasib baik, naas, takdir yang masih
bias dirubah oleh pelakunya dll. Yang anehnya, aku ingin terjun bebas menyelami
labirin lika-liku dengan ujungnya yang tak dapat disangka dengan
kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti reaksi kimia.
Memecahkan misteri.
Ada yang sedikit beda sama blogku lho. Adakah yang nyadar? emmm, bedanya sih nggak banyak kalo teman-teman perhatikan. Yap, cuma ketambahan satu Widged yang nggak penting doang kok. Apa itu gie? As you know, seperti penampakan Tas belanja di sebelah kiri kalian guys. Sebelum ada Pertanyaan yang neko-neko, perkenalkan itu adalah shop online yang beberapa waktu lalu launcing (bahasanya kaya punya brand terkenal aja *fyuuuiiihh) #ngarep
Sudah sejak lama sebenernya aku kepikiran buat shop online. Bisa dibilang latah juga sih, kayaknya asyik aja gitu liatin orang-orang cuma duduk manis di depan laptop / PC tapi duit mengalir deras. Mereka bisa, kenapa aku nggak. Batinku. Tapi ternyata nggak seperti itu, butuh kerja keras biar laku keras sampai harus "jual diri". maksudnya jual diri disini kita harus menekan ego. Nggak ada gengsi-gengsi-an lagi pokoknya. Mulai dari ngerayu (tepatnya maksa) teman sampe sodara buat beli, pokoknya gimana cara supaya teman kita mau beli #sales wanna be. Yang ada di pikiran cuma gimana barang habis plus dapat untung yang maksimal hohohohoho #senyum 100 watt.
Tapi, namanya baru awal-awal terjun yah sedikit sengsara. beda kalo udah punya brand terkenal kaya Dian Pelangi, Siti Juariah dengan Kaffahnya, Suci Utami dengan Such-nya. Walaupun mereka mematok harga yang nauzubillah tingginya cust pada oke-oke aja tuh malah pada rebutan barang kalo yang dijual limited edition. Mereka cuma maen ungkang-ungkang, duit udah pada ngerubung. Lha aku? beuuuwhh. Temenku bilang lha kok larang men to. Padahal kualitas barang bagus. Kebanyakan dari mereka beli merk, walaupun nggak dipungkiri kualitasnya juga.
So, kemarin aku maen jadi model produk sendiri. Lha gimana nyewa model sama fotografer aja nggak mampu. Yaudah terpaksa dengan berat hati nampang sama mengandalkan tukang foto keliling sepupuku Rona buat ambil fotonya. Dan ruang tamu menjadi saksi bisu kekejaman kami berdua, karena lagi-lagi nggak mampu buat nyari latar yang "layak" #ya ALLAH tolong Ba'im ya Allah.......
Bukanya merendah, tapi memang iya kenyataannya, ngomongin ketidakmampuan aksesorispun tak luput dari pinjaman #akucintapinjaman #plakk #ora nyarat blas. Mulai dari kalung, gelang, dan cincin dapetnya dari sumbangan kebaikan Rona hahihihihihi. Sampai kasihan deh gimana dia pontang-pantingnya dia ngambil peralatan tempur. demi apa coba kalo bukan demi kaka tercinta #eaa.
Jangan bilang-bilang Rona ya, kalo aku udah nulis yang baik-baik tentang dia mulai dari jadi Juru potret sampe nyewain aksesoris (untung nggak nyewain baju). Soalnya tau kenapa? ntar dia ndak gedhe roso aka GE ER. sebagai bentuk penghargaan #ceileh. Aku pasang foto hasil rekasanya genetika yang mirip sama dia
sengaja dipasang "nyumlik" biar menghindari Indikasi GE ER yang punya foto
VOILAAA...... ini dia model madal madul yang gayanya kaku abiez. besok-besok kayaknya perlu bimbingan pengarah gaya dan perlu nyewa Evita Nuh deh #eh. Berhubung aku baru jualan scarf (Jilbab )jadi fokus fotonya ya cuma jilbabnya#alibi, dimohon abaikan tampangnya. please.....
aku perhatiin ko' hidungku mirip artis-artis korea ya syalalala #cumahidungnyadoang
mirip orang india kesasar
"saking kakunya" aku dikatain kaya' wayang sama Mbak Ona
gimana, kepiye? cantiknya naudubillah kan #muntahlah.
menurut kalian model madul di atas mirip orang arab apa orang India??
"finally waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, Yay.
setelah lama mengghilang (belum juga ada seminggu) akhirnya
sekaliber Anggi merilis debutnya setelah sekian tahun vakum,
camebacknya ini pasti telah dinanti oleh jutaan GieGie (sebutan fans Anggi).
Dengan penampilan yang lebih fresh dan sedikit beda"
*brb kaya artis K-POP
"Mari kita SAM......BBBBBB.....IIIIITTTTT saja" #plak
obviously, ilustrasi di atas adalah imajinasi seorang Anggi yang nggak kesampaian. Jadi, mohon dimaklumi ceman-ceman. Iya, dulu waktu kecil cita-citaku pingin jadi artis, tapi setelah dulu liat duet maut Eza Yayang dan Aknes nyanyi di tipi (anak kecil nggak bisa bilang TV) yang lupa judulnya apa, tapi yang jelas liriknya seperti ini " gantungankan cita-citamu setinggi langit" seketika cita-citaku berubah jadi kepingin jadi penyanyi. Secara ya itu lagu amajing banget buat seorang Anggi kecil. Nontonnya ampe nggak kedip-kedip entah terpesona oleh kegantengan Eza atau mengagumi kecantikan Aknes yang sebelas.....duabelas.....ribu sama aku. *Jangan tanya gue *gue nggak tau
trus berlanjut ketika nonton pertandingan bulu tangkis yang waktu Susi Susanti lagi in, akupun jadi galau pingin jadi atlit #abglabil. Sekarang. tak luput ngeliat kesuksesan Dian Pelangi jadi desainer yang go internasional akupun syirik dibuatnya (mau lo sebenernya apa gie). Selain dia sukses, do'i juga cakep pake hijab lagi beuhhh. Lagi-lagi ini yang bikin aku tambah ngiri.
aku sebenernya nggak kenal siapa Dian Pelangi.yang aku tau sejak SD sampe Kuliah aku slalu punya temen namanya DIAN,dan dari TK aku juga udah tau apa itu PELANGI. Tapi kalo Dian Pelangi?
*Krik
okey, kenapa namanya harus Dian Pelangi???? *mendadak galau. Kenapa nggak Dian Gulali? Apa bener nama aslinya Dian Pelangi? Umm, masalahnya aku juga gatau jawaban dari semua pertanyaan tersebut, cuma menurut aku, dia pake nama itu soalnya dia bikin Brand yang sama kayak namanya. Coba dipikir, kalo dia bukan designer, kalo dia takdir nya jadi Atlet gitu pasti namanya Dian Pelari.
*krik *krik *krik
baiklah, ngomongin tentang cita-cita masa kecil dan soal lagu kesukaan waktu kecil aku jadi inget sama keponakanku yang 5umVeH uNyu b3UdTH dan tentunya ada cerita menarik. Mari kita periksa keunikannya ceman, enjoy yah...... (sepertinya mau jadi postingan yang panjang)
irna (I) : Kalo training udah slesai tak ajakin ke rumahku (solo) yuk naik kereta pagi dari stasiun lempuyangan
aku (A): Wah, pengin tapi aku juga pingin pulang juga, asyik kali ya naik kreta
(I) : * penuh tanda tanya #pasang tampang keheranan
(A) : kenapa ada yang salah? IYA, aku seumur-umur belum pernah naik kereta
(I) : *ngakak sambil guling-guling. ya ampun Gie, kamu hidup di planet mana?? masa belum pernah KASIAHAN banget sih.
(A) : T________T*kemudian mengkeret
kasus lain,
*suasana pasca wisuda di sebuah kost (sebut saja) Permata
Nani (N) : Wah, kapan kita bisa ketemu lagi habis ini kita pisahan yah. pasti besok-besok kangen kumpul lagi
Aku (A) : iya nih, pasti susah nyari waktu buat kumpul-kumpul secara pada sibuik sendiri-sendiri
(N) : *dengan PDnya, kalo aku nikah kalian harus dateng lho terutama kamu Gie, biar ngerasain naik kereta Kaligung yang aduhai seumur hidup
(A) : #makjlebsleketeb
judulnya keren banget yah, REINKARNASI. fiuuuhhh*ngelap keringet. pasti ini sesuatu yang berat ya gie?. ini berhubungan dengan filsafat? sedikit. ada berbau-bau misteri juga?. mungkin. ok, tiba-tiba aja entah kenapa aku pingin membahas tentang ini. sebenernya penasarannya udah dari dulu jaman jebot tapi, kesampeannya baru sekarang. tanya kenapa? maklum baru aja punya blog #nggak ngaruh.
kenapa kudu reinkarnasi bukan nasi kari (ini jelas-jelas beda jauh)?? yap, semua itu berawal dari hobi nonton film. lho ini nggak nyambung ya? sebentar-sebentar tunggu aja ntar kan nyambung sendiri #berusaha maksa. aku adalah seorang anak gadis penyuka film tapi jarang ke bioskop *nggak ada yang tanya gie. semua genre film aku suka tapi ada syaratnya asalkan aku nggak ngerasa bosen aja nonton sampai abis. banyak juga film yang mengisahkan tema reinkarnasi (ini mulai nyambung kan, semua butuh kesabaran ceman) film hollywood ada beberapa, salah satunya "birth" kalo nggak salah yang maen mama nicole kidman. mama...??#lupakan. lalu bagaimana dengan film asia? banyak. jepang, korea, cina, tailand. terakhir yang aku sebutin ngingetin aku tentang film horor judulnya "COLIC" ini film yang bikin aku "eneg" liatnya kenapa, jujur aku nggak suka nonton film horor kalo nggak terpaksa filmnya bagus. tapi alasannya bukan film ini, alasan utama gara-gara baru-baru ini nonton drama korea rooftop prince #korban k-drama. jadi kepikiran bin penasaran level 9 deh.# penting banget