“ dulu sekali di Mesir, saya pernah
hilang. Jangan Tanya berapa lama saya menghilang karena saya tidak tau…. Saya ditemukan
di gurun, di dekat Spinx dan tidak ingat apa-apa ”
Bagaimana “seandainya saya menghilang
sejenak?”. Entah kenapa akhir-akhir ini saya selalu kepikiran dengan kalimat
yang bertanda kutip itu. Pikiran ngawur bin ngelantur ini entah nongol dari
pojokan otak sebelah mana.
Pada dasarnya saya ini tipikal
orang yang suka bermimpi (baca : ngelantur dengan imajinasi yang tidak bisa
dipertanggung jawabkan dengan logika) dan suka berpetualang. Tapi sayangnya, untuk
hobby yang terakhir dengan alasan klise tidak pernah terlaksana. Jangan ditanya
untuk yang pertama as always semacam kebutuhan, bagai sayur tanpa gula :P. Ada yang
bilang lebih baik mati, jika tak punya mimpi. Maka dari itu saya selalu nyempetin
bermimpi (apa sih) daripada dikira mayat hidup. Itulah saya, ngeles terus
kerjaannya.
Dan sekali lagi bagaimana
seandainya saya menghilang sejenak?. Apa reaksi orang-orang terdekat?. Oh saya
tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan bubu (nama kucing saya) yang sedang
tidur di samping saya tiba-tiba sekonyong-konyong saya tinggalkan begitu saja
tanpa pesan terakhir.
Oh, saya nggak bisa membayangkan
perasaan dia. Sungguh sangat tidak berperikehewanan. Itu masih dalam taraf
hubungan dengan hewan peliharaan. Bagaimana hubungan saya sebagai mahluk social?
Ah ibu saya….ah, ayah saya….ah kakak saya….ah….teman-teman saya….ah pacar saya…. Iya kalo mereka semua mikirin saya, kalo nggak celakalah saya :(
Maka saya pelan-pelan mangkir
menjauh karena merasa sia-sia memikirkan khayalan yang super ngaco. Tapi,
sekali-kali pikiran nakal itu masih sering mendominasi dalam memori otak. Cuma sekedar
ingin tahu sebagai mahluk egois (he’em manusia emang mahluk yang paling egois
di dunia, you khow that).
Penasaran aja, jika tiba-tiba
saya meninggalkan tempat aman ini, tempat berpijak selama ini. jika saya
menghilang apakah ada yang merasa kehilangan, ada yang menangisi saya? (GR
banget sih gue). Tidak- tidak bukan itu tujuan sebenarnya.
Cuma kadang merasa ingin tahu
seberapa besar dan pentingnya saya dibutuhkan orang lain, apa keberadaan dan
hakekat saya ini begitu berpengaruh terhadap orang lain ketika saya tidak ada. Ya bukan apa-apa
karena selama ini saya masih merasa useless.
Bagaimana jika saya menghilang,
apakah ekosistem yang saya tempati baik-baik saja, apakah rantai makanan tidak
timpang karena predator tidak bisa memangsa saya dan pengurai tidak jadi
mengurai jasad saya kelak. Dan bagaimana
jika tiba-tiba saya kembali lagi dan tidak ingat apa-apa. Cukup…cukup…
sepertinya saya tambah ngaco aja.
Ok haluannya sedikit kita rubah
saja, bagaimana jika saya di culik alien, lalu alien memberikan oleh-oleh abadi
berupa symbol visual di tubuh saya yang dekil sigh….. mana mungkin ya, bisa aja
sih sebenarnya Cuma kalo itu ada di dongeng fiksi
Hmm, dari kecil saya memang suka
membaca cerita-cerita misteri, tentang alien, tentang UFO, tentang galaxy,
tentang luar angkasa. Subhanallah…. Allah maha besar kan kalo sudah membahas
ini. Makanya saya sedikit terprovokasi tentang bagaimana seandainya saya
tiba-tiba menghilang sejenak di curi alien (iya dicuri alien….alien….
aaalliiiiieeeen!!).
Pernah liat film Forth Kind itu bisa menggambarkan
imajinasi saya sekarang. Di culik alien, kita nggak merasakan apa-apa untuk
beberapa waktu, merasa hilang begitu saja. Dan nggak pernah bisa menjelaskan
apa yang terjadi. Pokoknya, udah berpindah tempat aja dari tempat saat sadar. Mengalami
missing-time.
“ dulu sekali di Mesir, saya pernah
hilang. Jangan Tanya berapa lama saya menghilang karena saya tidak tau…. Saya ditemukan
di gurun, di dekat Spinx dan tidak ingat apa-apa ”
Kalo boleh jujur dan bisa milih saya pingin diculik alien bernama Clark Kent dan tamasya sejenak ke kryptonite. Tidak
dengan UFO atau BETA kalo dialih bahasakan ke Indonesia, tapi digendong terbang
sama superman tentunya tanpa mengalami missing-time
*tsaah
Nanti akan saya ceritakan tentang
sebuah dimensi yang disebut Tuhan lamunan. Mencampuradukkan adonan rasa
penasaran dengan blender super canggih dan tentunya yang hanya berlaku di dunia
khayalan saya. Jadi bertahanlah sejenak ya wahai kalian yang saya tinggalkan,
lelahkah menungguku berkelana , saya akan segera pulang. Tunggu aku dengan
senyuman itu.
dinda apa kabar kau di sana
Lelahkah menungguku berkelana
Lelahkah menungguku kau di sana
Lelahkah menungguku berkelana
Lelahkah menungguku kau di sana
Sayang aku kan segera pulang
Tunggu aku dengan senyuman itu
Tunggu aku dengan senyummu itu
Tunggu aku dengan senyuman itu
Tunggu aku dengan senyummu itu
Bila waktu itu telah tiba
Coba kenakanlah mahkota itu
Coba kenakanlah mahkota itu
Coba kenakanlah mahkota itu
Coba kenakanlah mahkota itu
Masih banyak yang harus ku cari
#now playing bertahanlah disana Sheila
on 7
hahaaa, Gie. kamu barangkali satu dari beberapa blogger yang aktif memposting tulisan. Saya suka itu, meski kadang tulisannya aneh tapi tetap menarik.
BalasHapusnice posting :)
tulisannya aneh, seperti orangnya ay....
Hapusah aq juga suka tulisanmu spesially yg edisi cinta2an.... ceritanya kek kisahq dulu *curcol dikit*
tp, taukah km aq bertahan hny dengan sebuah puisi dr SJD yg aq ingin mencintaimu dgn sederhana
eh, btw knp y setiap kali q pngn komen postinganmu selalu nggak bisa....apa yg salah denganku????
hallaaaaahh........
BalasHapusterlalu berat untuk aku cerna...
terlalu..................................
dimamah biak dulu bray biar nyernanya enak :P
Hapus