WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Sabtu, 25 Agustus 2012

#kecintaan saya terhadap menulis


Entah sejak kapan saya mulai menulis. Maksudnya, bukan ketika saya memulai pendidikan formal, tentu saat itu belajar menulis adalah sebuah keharusan. Lebih tepatnya saya lupa kapan nilai keharusan itu berubah menjadi sebuah  kepedulian. Kepedulian akan kata-kata, kepedulian akan aksara. Kepedulian akan makna.

Seingat saya grafik kepedulian itu meningkat seiring belajar membaca, tentu membaca dan menulis adalah paket eksklusif komplementer juga bersifat subtitutif. Keduanya adalah belahan jiwa, salah satunya bahkan dua-duanya bakal merana jika tidak saling berdekatan.

Rabu, 15 Agustus 2012

reruntuhan cahaya

Kau biarkan burung-burung itu pulang, membelakangi matahari yang tumpah di tebing jurang gelombang, menjauh dari naunganmu setelah seharian penuh kelana. kumpulan pekat kian dekat merekat dari sepi yang kokoh. Sebagian lagi menyeruak masuk menciptakan rasa dingin, sebagian yang lain menguap seperti jiwa-jiwa yang terlepas dari raga. Menara waktu retak.

Segugus senja yang kita namai puisi itu memang sepertinya runtuh dari langit, sementara kau lebih rela percaya bahwa mereka datang dari ujung tombak bulu mata di atas pucuk kelapa belakang rumah, Langit menjauh, malam memberat dan senja melambaikan kuning hingga senja merebahkan tubuhnya.

ketika segala hitam telah dihembuskan sang malam, kau lari ke dalam angin, ke dalam bayang-bayang, ke dalam langit warna tembaga, lari ke dalam hutan sebelum malam merajam lalu memasuki ke sebuah ruang yang hanya ada aku dan kamu di dalamnya.

Aku senantiasa tahu, kau bahkan mulai merasa  luka yang tak tahu definisinya. kita hanya bertemu dalam bayang-bayang lalu kita bergegas, kemudian kamu menjelma jadi sosok itu. Dan aku hanya ingin kembali pada desir yang semilir

satu menit....sepuluh menit....seperempat jam.... namun kamu tak jua datang, aku memejamkan mata, masih saja kamu tak jua kembali kemudian aku kehilangan hangatmu dan masih terbata-bata mengiringi kepergianmu sebelum semua itu, sebelum segala sesuatu berubah menjadi dingin pagi pada dimensi kita yang telah berbeda

"selamat sore teman aku berada di kaki senja, dimanakah kau kini berpijak?"

~belakang rumah, 17.05~







Senin, 13 Agustus 2012

balada sebelas delapan


I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are 
i'm 22 for a moment
She feels better than ever
And we're on fire
Making our way back from Mars 

15… there's still time for you
Time to buy and time to lose
15…there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live… 

Lagu yang dilantunkan oleh five for fighting ini bergema di telinga. Mendekam di otak. Iramanya berhasil membuat hati bergejolak. Ada rona yang menjalar dari hati perlahan ke pipi. Ya, John Ondrasik membuat saya jatuh cinta lewat suaranya serta kedalaman liriknya

Boleh dikatakann lagu itu salah satu soundtack hati – personal soundtrack atau apalah itu. Lagu ini mengingatkan kembali pada sesuatu yang belum berhasil saya cari. hmm... Entah apa. Setiap mendengarkannya lagi dan lagi membuat saya menyadari banyak hal. salah satunya, memberikan satu pembuktian bahwa waktu dan umur selalu berbanding lurus, mutlak.

Sabtu, 11 Agustus 2012

#Aku terlalu marah untuk sekedar diam


Sebuah sore yang labil, datang menghampiri, Tidak seperti jam 5 sore lainnya yang selalu menawan mataku jika hari cerah, yang mau berhenti sejenak untuk melihat-lihat lalu meneruskan perjalanan. Saat itu senja tak semenarik biasanya, warna jingganya yang syahdu tak berhasil mengundangku masuk. Daya magisnya luntur.

Sapaan dari bilik chat dari social media, tak ada yang aku gubris sama sekali. Kadang-kadang senyumku mengembang sebentar, gara-gara kelakuan satu  dua cowo yang masih keukeuh walau aku cuekin. Hmmm, pantang menyerah rupanya. Salut sama tipe cowok gombal cap jenggot kambing. “Maaf mas, fokusku saat ini bukan untuk meladenimu” .

Bahkan, dua kucing kembar (karena lahir di hari yg sama) yang sempat hilang selama seminggu (tapi, belakangan balik lagi tanpa disuruh) ngajak bercanda. No… nggak aku lirik sama sekali. Pokoknya hari ini aku memasang tampang sombong. Titik.

Limbric system yang hanya memenuhi 25 % tempat di otak sedang berkuasa sekarang. Ya, otak emosionalku sedang bekerja secara maksimal sore itu. Yang namanya emosi datang nggak kulonuwon dulu tanpa sms apalagi telpon. Taulah sendiri. Maka, siap-siaplah jaga jarak. EQ (Emotional Quoutient) sedang berada di zona merah nih.

Aku terlalu marah untuk sekedar diam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...