WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Senin, 19 Maret 2012

kenaikkan harga BBM, Apakah keputusan ini benar


Bulan April adalah hari yang paling dinantikan seluruh bangsa Indonesia. Bukan karena peringatan hari besar yang ditunggu oleh masyarakat umum, juga bukan mengenai April MOP yang dinantikan oleh Remaja.  Ya bulan April seperti yang telah digembar-gemborkan oleh bapak-bapak pejabat yang saya nggak tahu namanya, dan juga banyak berseliweran di acara berita televisi bahkan bercokol di hampir semua surat kabar dan menjadi headline selama beberapa minggu terakhir. Apalagi coba, kalau bukan masalah BBM.

Hebatnya kenaikan harga BBM ini menjadi sedemikian tenarnya mengalahkan ketenaran artis papan atas Indonesia yang masuk nominasi Panasonic award dan menggeser isu soal korupsi yang sampai sekarang nggak ada titik temunya. Apakah ini hanya upaya pemerintah untuk pengalihan isu soal Korupsi di tubuh pemerintahan? Baiklah lupakan saja omongan saya soal pengalihan isu tadi karena saya tidak kompeten untuk membicarakannya di sini.

Balik lagi soal wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM, saya sebagai warga Negara yang masih peduli dengan nasib bangsanya juga ikut bereaksi untuk mengurai opini lewat tulisan ini. Sudah barang tentu reaksi yang akan mengemuka ( semacam opini public)adalah gelombang penolakan besar dari berbagai golongan, mulai dari demo yang dilakukan oleh mahasiswa seperti artikel VOA tanggal 15 maret lalu tentang aksi teatrikal mahasiswa Bali sebagai upaya penolakan kenaikan Harga BBM yang dilakukan oleh ± 600 mahasiswa di Denpasar (ini contoh kecilnya). Juga tanggapan-tanggapan skeptis oleh pengamat-pengamat ekonomi mengenai keberlangsungan ekonomi pasca kenaikan harga BBM.

dokumentasi VOA
Jika ditelisik lebih lanjut Negara kita telah beberapa kali mengalami kenaikan harga BBM. Menurut sumber yang saya baca rupanya trend menaikkan harga BBM di bumi pertiwi yang kaya minyak ini bukan hanya menjadi salah satu ciri pemerintah saat sekarang. pada masa pemerintahan presiden Soekarno BBM naik sebanyak 18 kali. Sejak tahun 1966 masa orde baru, pemerintah Soeharto telah menaikkan BBM masing-masing sebanyak 2000 kali untuk premium 1832 kali untuk solar, dan 700 kali untuk minyak tanah selama tiga puluh dua tahun beliau menjabat. namun waktu itu, tidak ada aksi protes masal. ada dua alasan (menurut sumber yang saya baca) : pertama, rakyat takut berunjuk rasa kepada penguasa otoriter Soeharto dan kedua, kondisi perekonomian masyarakat masih relatif stabil.

Presiden Habibie hanya sekali menaikkan harga BBM yang hanya 1 tahun masa kepemimpinannya itu, sementara pada masa Gusdur juga satu kali. sebanyak dua kali kenaikkan pada masa Megawati menjabat, untuk masa pemerintahan SBY sendiri (termasuk pada April nanti) sebanyak 3 kali.

Sayangnya, Hanya 5 kali pemerintah menurunkan harga BBM.  ketika tahun 1986, Pemerintahan Soeharto menurunkan solar sebesar 17.4%. Kedua, ketika krismon tahun 1998, aksi demonstrasi mahasiswa menuntut PresIDEN Soeharto mencabut Keppres 69 Tahun1998 tentang kenaikan BBM, dan lalu menerbitkan Keppres  78 Tahun 1998 untuk menurunkan kembali bensin, solar dan minyak tanah masing-masing 16.7%, 8.3% dan 20%.

Kebijakan serupa dilakukan oleh Presiden Megawati menurunkan harga solar dari Rp 1,890.- kembali menjadi Rp 1,650.- di tahun 2003. Dan di masa pemerintahan SBY sekarang, harga bensin kembali diturunkan Rp 500 di awal Desember 2008  setelah kenaikan Rp 1500 di akhir Mei silam. Sebelumnya, pemerintah SBY-JK telah menaikkan harga BBM yang begitu fantastis pada 1 Oktober 2005. SBY-Kalla menaikkan bensin dari Rp 2400 menjadi Rp 4500 serta solar dari Rp 2100 menjadi Rp 4300. Tanggal 15 Desember 2008, pemerintah SBY kembali menurunkan premium dan solar masing-masing menjadi Rp 5000 dan Rp 4700,-. (sumber dapat dilihat di sini)
dari semua kenaikan BBM tersebut, hal ini  memancing reaksi masyarakat yang beragam. tapi, kebanyakan adalah reaksi menolak. saya memahaminya mengapa mereka melakukan ini semua, ini lebih dikarenakan mereka masih sayang dengan  NKRI kita tercinta. Lebih karena kegalauan mereka tentang “bagaimana” cara dalam hal ini pemerintah sebagai “bapak” yang bertugas untuk mendorong kemajuan bangsa, serta seperti salah satu lirik lagu “Mau dibawa kemana” Negara kita. Intinya : mereka masih belum percaya dengan sepak terjang pemerintah dalam menjalankan pemerintahan dan rasa “belum percaya” tersebut  mereka wujudkan dalam bentuk penolakan.

Pemerintah bukannya nggak tahu konsekuensi tersebut. Diibaratkan pemerintah itu seorang pengembara di tiga persimpangan jalan. Jika memilih jalan kanan, maka akan dimakan serigala, jika mengambil jalan kiri pemerintah akan memakan serigala, dan jika mengambil jalan tengah, maka akan memakan diri sendiri. nah loh, sayapun kalau disuruh jadi pemerintah juga pusing tuh. jadi apa jalan yang dipilih pemerintah?

 ternyata eh ternyata jalan yang ditempuh masih sama seperti waktu kenaikkan BBM tahun 2008. solusi itu semua  seperti dilansir oleh VOA dalam salah satu artikel yang berjudul ” Pemerintah Anggarkan Rp 25,6 Triliun untuk Kompensasi BBM WargaMiskinyang akan dibagikan kepada 18,5 juta rumah tangga miskin, sebesar 150 ribu setiap bulannya selama Sembilan bulan pertama. Dana akan disalurkan melalui jaringan kantor PT Pos di seluruh Indonesia.

Yang menjadi pertanyaaannya adalah mengapa harus menaikkan harga BBM?. saya sependapat dengan artikel yang saya baca dari VOA( lagi) mengenai kalimat "sudah saatnya pemerintah memprioritaskan anggaran untuk perbaikan sistem transportasi. “Kalau pemerintahnya beres, transportasi umumya diperbaiki secara mendasar kenaikan harga BBM kan tidak terasa"

APAKAH HANYA INI JALAN SATU-SATUNYA?, apakah pemerintah menjamin tidak salah sasaran seperti kasus kenaikan harga BBM yang lalu?, dan apakah ini tidak menjadi ladang baru untuk para koruptor kelaparan di luar sana? Yang saya tahu menurut pengalaman dulu-dulu ,kenaikan harga BBM malah semakin mencekik leher golongan masyarakat menengah kebawah dan semakin membuat kaya masyarakat kalangan elit (baca : atas). Apakah ini nggak membuat kesenjangan yang semakin menganga lebar?, apakah ini akan berakibat baik untuk perekonomian yang akan datang? will see.

bagaimanapun dan apapun keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, masyarakat mau tidak mau dipaksa dengan ikhlas menerima. walaupun, telah mengumandangkan penolakannya di berbagai langit belahan Indonesia manapun, kebijakan adalah kebijakan dan harus ditelan bulat-bulat (semoga saja kita nggak keselek). saya hanya bisa berdoa semoga saja keputusan tersebut tepat guna, mendorong menggeliatnya lagi roda perekonomian yang terpuruk dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

karena tidak ada yang bisa adil secara mutlak menilai benar dan salah di dunia ini, yang mungkin bisa melakukannya hanyalah Tuhan. jadi biarlah anggapan kalo pemerintah membuat kebijakan kenaikan BBM itu salah dan yang menilai pemerintah harusnya nggak menaikkan harga BBM itu benar karena alasan semakin menyengsarakan rakyat miskin. itu hak individu masing-masing. bukankah sejak lahir kita telah mempunyai kemerdekaan berpendapat. pilihannya ada di tangang kita sendiri. kalau saya sih pilih sikap netral aja gitu. so, kita jangan terlalu memusingkannya, ini hanya masalah pilihan. karena hidup adalah sebuah pilihan #eaa

akhirnya, saya cuma bisa mengajak mari kita sebagai warganegara yang baik MENCOBA  bisa menerima dan memahami. dan mari kita menjadi pengawas tanpa diminta untuk berjalan beriringan memantau dan menjaga agar tidak ada penyelewengan demi hajat hidup orang banyak. dengan demikian nantinya pertanyaan-pertanyan "apakah" di atas dan apakah -apakah yang lainnya tidak mengemuka di benak kita semua. semoga kita menjadi masyarakat yang lebih dewasa begitupun pemerintahannya juga semoga bertambah matang. tidak ada saling menyalahkan lagi. dan hidup nasionalisme!! 

ini saatnya menyuguhkan kata-kata manis untuk penutup yang manis pula :

"bangsa dan rakyat adalah satu jiwa, jangan kita kira seperti kursi-kursi yang disejajarkan. 
karena bangsa dan rakyat satu jiwa .....
maka kita pada waktu memikirkan dasar statis atau dasar dinamis bagi bangsa, 
tidak boleh mencari hal-hal di luar jiwa rakyat itu "
~bung Karno~
____________
sumber : 

VOA " Pengamat: Seharusnya Pemerintah Naikkan Harga BBM Bertahap"

info gue

13 komentar:

  1. wadeuuuuuuh
    jiwa patriotisme rakyat jelata sedang mode On nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. HE...HE...HE...ini dlm rangka ikut meramaikan kontes ngeblog VOA siapa tau yg namanya lucky mo menclok ke sini kan lumayan dpt ipad2

      Hapus
  2. Kalau ane c setuju2 saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejutu masalah apa dulu nih #plak

      nggak setuju juga hasilnya sama aja ya nggak? #plak plak

      Hapus
  3. mungkin sekarang ribut besar soalnya jarak pengumuman naik sama BBM naik agak lama, kalau dulu katanya kan langsung naik langsung turun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih tapi efeknya hampir sama, smg nggak berujung anarkis aja demonya he...he..

      Hapus
  4. ada yang harus di teliti selama issue BBM ini jadi top news dimana-mana, selalu ada kasus besar lain yang tiba-tiba hilang dari peradaran. aku rasa sih issue kenaikan BBM ini ya cuma sekedar pengalihan dari kasus-kasus lain yang sebenarnya belum didapatkan titik temunya..
    komplit sudah postingannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih DEE. emg trend di Indonesia kalo ada isu baru isu lama dilupakan begitu aja dan kasus hukumnya who knows

      Hapus
  5. Sebetulnya kalo ngeliat segala sesuatu dari sisi yg positif, kenaikan harga BBM bukan masalah yg besar kok... :)

    Nice post! Semangat yah ngontesnya... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup bener banget kekuatan positif thinking ngebuat kita nggak ngoyo, semua psti ada sisi positif dan negatifnya.

      Hapus
  6. wah..
    jujur gue gak setuju banget kalo pemerintah harus menaikkan harga BBM.
    menurut gue ini adalah cara yang paling efektif SBY untuk mengalih perhatian publik terhadap kasus dari Kader DEMOKRAT. he he :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak ada yang melarang kok kalo nggak setuju, kita dari lahir udah dikasih kemerdekaan untuk berpendapat. sejauh nggak melebihi aturan yang berlaku sih nggak masalah bro. kalo soal pengalihan isu aku juga rada berspekulasi semua ada kemungkinannya, aq juga nggak memungkiri.

      Hapus
  7. Semoga bisa dibaca oleh pihak-pihak terkait. Semoga sukses ya. Oh..ya, mohon beri komentar pada tulisan berikut ini ya - Memanusiawikan Lingkungan Sungai Ciliwung dan Sekitarnya

    BalasHapus

monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...