WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Senin, 12 September 2011

esensi kuliah




Duh tiba-tiba aja gue kangen masa-masa kejayaan kuliah, hmmmmm tapi itu dah jaman jahiliah dulu 4000 tahun sebelum masehi 1 tahun lalu. Tak ada salahnya mostalgila ha…ha..HAAAH *Napas naga*. feeling younger in my mind, getting older all the time. biar jiwa tetep muda, betul?? Buat adek-adek tersayonk yang mo masuk kursi panas perkuliahan ataw para galauers yang udah terpaksa masuk, kaka mo cerita nih.. pantengin terus live sreaming lohhh *kemudian hening*

TAK….TIK…TAK…TUK…
*Suara spatu kuda*
*serius nih ,ampe sekarat* :P


Dan bukan hanya sebuah impian,
melainkan kenyataan yang besar
menilik ke kehidupan yang lebih tinggi.
Kemungkinan kemanusiaan yang lebih luas,
yang dianugrahkan kepada manusia,Yang di tengah-tengah
kesibukan dan kebingaran kehidupan,Berhenti selama empat tahun yang pendek
untuk mempelajari makna hidup



masa-masa pendaftaran
munculnya seperti wabah flu. Tiba-tiba saja, sekonyong-konyong, semua orang membicarakan soal kuliah. Diskusi di kantin sekolah berubah dari siapa sedang berpacaran dengan siapa menjadi siapa yang akan kuliah di mana dan siapa yang diterima dan ditolak. Dan seperti flu yang membuat penderitanya merasa tak enak dan tak berdaya, demikianlah topic yang menimpa diriku karena topic baru yang mempesona itu.

Jurusan ?
Pada malam sebelum takdirku dicanangkan, orangtuaku kedatangan tamu (teman lama ayahku dan beberapa kerabat) tepat pada saat itu jam makan malam. Wah aman! Peduli apa teman-teman orangtuaku tentang jurusanku?
Aku keliru. Yang mereka bicarakan hanyalah jurusan. Mereka masing-masing membicarakan jurusan mereka kepadaku, dan masing-masing memiliki pendapat tentang aku sebaiknya ambil jurusan apa. Semua nasihat tak mendekatkan aku pada jurusan apapun. Aku hanya tambah bingung. Makan malam usai, semua orang pergi, malam semakin larut tapi aku masih saja tanpa jurusan. Aku mengeluarkan katalog dan mulai membuka-buka halaman melihat berbagai kemungkinan untuk kesejuta kalinya. Bahasa jepang? Aku selalu ingin pergi ke jepang. Kedokteran gigi? Saat itu kebetulan aku memandang cermin dan melihat bayam terselip di gigiku. Wah, tak ada harapan

Menuju universitas
Aku berdiri di tengah kampus yang lebih mirip sebuah kota daripada sebuah sekolah. Sedang apa aku di sini? Aku merasa begitu kecil, tidak cocok dan tidak berarti. Aku lulus SMU meninggalkan temanku dan agaknya aku menghadapi dunia yang sama sekali baru ini sendirian
Dan inilah gerbang masa depan dimana impian dan kenyataan kesenjanganya begitu terasa. sebuah bangunan universitas berdiri kokoh dengan angkuhnya meneriaki tepat di depan mataku” Welcome to the future”

Pelajaran dari Ruang kuliah
Scene 1
Hari pertama masuk kuliah : Pidato di tengah hiruk-pikuk lautan manusia yang anehnya berada di aula ruang kuliah (ini kelas apa pasar?? Busyet kebanyakan mahasiswanya )

dosen               : selamat pagi, mahasiswaku. Selamat datang di mata kuliah kimia 101
....................
Mahasiswa 1    : hei, kayaknya aku melihat dosen kita!
Mahasiswa 2    : bukan, itu Cuma tukang sapu
Mahasiswa 3 mulai berpikir dalam hati : ”aku seharusnya memilih universitas yang lebih kecil.”
Scene 2
Ketika aku tingkat I. (Sebut saja) Adit temanku ini takut pada dosen kribo yang membentak di depan wajahnya, ” pekerjaanmu jorok! Kebiasaan belajarmu parah! Saya benci kebiasaan belajarmu yang jelek! Dan saya benci kaos yang kamu pake itu!”
seluruh kelas hening saat si dosen mencaci Adit selama beberapa menit. Lalu semua terkesiap saat dosen berbalik dan membentaki seluruh kelas.
”kalian bisa lulus dari SMU karena dimanja oleh ibu kalian. Sekarang kalian harus bersikap dewasa! Ibu kalian tidak ada di sini.”
Adit berkata dengan suara gemetar saat dosen itu berlalu, ” untung saja ibu saya tidak di sini. Ia yang beli kaos ini”.

Mahasiswa transisi
Di SMU aku merasa jadi diri sendiri. Kuliah. Aku tahu persis seperti pelarian besar ke tempat yang dipenuhi orang berbicara cepat, mencintai buku, begadang, dan tidak menyukai kepura-puraan. Aku tak bisa membayangkan dengan siapa aku bisa berteman atau di mana aku bisa cocok. Dunia serasa gungkir balik. Kampus adalah tempat yang sempurna untuk menemukan atau merombak dirimu. Mendadak, tanpa orang tua dan teman SMU yang ingat saat kau jatuh dari tangga, kampus adalah lapangan yang adil. Waktu yang tepat untuk menjelajahi minat yang lama terpendam atau hanya untuk sekedar mengencani jenis pujangga yang berjenggot kambing.

Saat-saat menelepon dari kampus ke rumah
  • Waktu aku tiba
  • Waktu aku bertemu dan bertengkar dengan teman sekamar
  • Waktu aku butuh uang
  • Waktu aku kecelakaan
  • Waktu aku tidak lulus ujian
  • Waktu aku bertemu dan putus dengan pacar
  • Waktu aku kesepian
  • Waktu aku kehabisan uang
  • Waktu aku tak semangat lagi belajar
  • Waktu aku dapat nilai bagus
  • Waktu ibu ulang tahun
  • Waktu aku pindah kost-kosan
  • waktu aku kena flu
  • waktu aku butuh uang
  • waktu aku bertemu orang terkenal
  • waktu aku butuh nasihat
  • waktu aku merasa tidak ada yang memahamiku
  • waktu aku butuh uang
  • waktu aku ingin masakan buatan sendiri

Pelajaran di luar ruang kuliah
Tokoh sekaliber Einstain berkata, ”Jika A sama dengan sukses dalam hidup, maka A sama dengan X ditambah Y ditambah Z. X sama dengan kerja, Y sama dengan bermain, dan Z sama dengan tutup mulut.” Ah entahlah itu urusan mereka, orang jenius. Yang jelas menurutku poin ini yang bisa ku tangkap dari kadar otak yang terbatas (hanya 70% mungkin)
ü  Persahabatan dan perkengkaran. Seorang temanku menelepon ibunya di rumah. Ia berkata, ” bu, aku sudah bertemu teman sekamarku hari ini. Ia memiliki paling sedikit 3876 kebiasan buruk. Tapi setelah lima menit, aku berhenti menghitung.” karna setelah itu tamanku tersebut bertengkar dengan teman sekamarnya, tapi anehnya semenit kemudian mereka terlihat akur. Persahabatanlah akhirnya.

ü  Persaingan. Bertahun-hatun yang lalu, sekelompok pemuda pandai di universitas sebut saja universitas of imajinasi tingkat tinggi (memaksakan sebuah nama) tampaknya memiliki bakat sastra  kretif luar biasa. Mereka adalah calon penyair, novelis, dan esais. Sungguh luar biasa kemampuan mereka memanfaatkan bahasa dengan baik. Para pemuda yang menjanjikan ini bertemu secara teratur untuk membaca dan mengkritik karya mereka. Para pemuda ini saling memperlakukan tanpa belas kasih. Mreka membedah ungkapan sastra paling.kecil sampai berkeping-keping mereka tak berhati, tajam, bahkan jahat dalam kritikannya.

ü  Pacaran (termasuk putus). Suatu malam di tahun 2009 saat temanku dan pemuda itu berduaan, tahu-tahu ia mengucapkan perkataan yang paling ditakuti oleh pemuda dalam situasi seperti diriku.
” Gill (nama samaran) katanya, ” kurasa kita sebaiknya menjadi teman saja.”
nah looh???? Patah hati

ü  Cinta 101. Seorang ahli kimia yang bisa mengeluarkan dari unsur hatinya, welas asih, rasa hormat, kerinduan, kesabaran, penyesalan, keterkejutan, dan rasa maaf, lalu memadukannya menjadi suatu senyawa akan mampu menciptakan atom yang disebut cinta (Kahlil Gibran).

ü  Carut marut masalah orang dewasa

ü  Krisis identitas and so on lah (binggung nulisnya)

Telah hampir 4 tahun
akhirnya perjalanan singkat ini hampir usai, tapi entahlah aku belum menemukan cara yang tepat untuk mengakhiri ini dengan indah pula. Rasanya tak ingin bergerak karena takut akan kehilangan semuanya. Ibuku selalu bilang, “ masa-masa paling indah dalam hidup ibu adalah pada saat-saat sekolah, bertemu dengan orang banyak, terteman dan berlanjut persahabatan dengan mereka yang dapat menerima kegialan kita dalam segala hal, belum merasakan susahnya mencari rupiah.” Agaknya itupun berlaku terhadap cara pandangku, takut akan kehilangan. Keliahatan egois memang, aku masih mengharapkan dunia berdiri diam sekaligus maju saat aku tinggalkan. Aku tak bisa berubah dan mengharapkan hal-hal yang akan tetap sama. Aku harus mencari kenyamanan dalam apa yang sudah berubah dan apa yang baru, menyimpan kenangan, tapi hidup dimasa kini.
Kalau sudah begini aku ingat betapa enaknya bila kita masih kana-kanak (berusaha menghindar kalo ternyata sudah tua bangka ha….ha….ha…). Tak usah mengecap betapa pahitnya hidup. Jadi ingat sesuatu???? Hua…….. tiba-tiba aku kangen teman-teman SMU.


Pada akhirnya kita datang untuk tegar
Ada diantara kita untuk berbagi
Mengulang masa kejayaan

Jangan lupakan, pada langit berawan
Menancapkan prasasti di hati masing-masing, dengan
Bahasa indah yang dapat diterjemahkan dua musim
kering maupaun basah
                                
Jangan lupakan, langit biru mengintip diantara
kumpulan awan
Pada hari-hari yang terselip antara cerita dan impian
Saat kita masih mencari sesosok keceriaan siang
Dengan menyembunyikan kecemasan anak kecil
Tertawa maupun menangis

Dan, akhirnya kita datang untuk kembali
Dengan meneteskan airmata
Kita tahu,airmatamu adalah gelora masa kanakmu
Dan pada akhirnya,
Ada diantara kita tak ulangi selalu kata perpisahan



Gimana...gimana....huh??? dah pada nangis bombai atau malah udah mandi pake opra sabun?? Sadappp kan??? Harusnya ini masuk salah satu majalah dalam rubrik oh mama oh papa, betul???. Duh kangen gue tambah parah, besog-besog ambil S2 aj trus S3 trus S4 dudul apakah S4 ?? hahay nah looh bingung kan?? Bentar-bentar tak tanyain tantowi yahya dulu sob. Nah trus...trus....mo nabrak *kebanyakan ngimpi.

Mo tau foto gue pas wisuda?? Ne gue sebarin dulu di polsek-polsek terdekat *ngek ngok






hahay jadi malu.. cantk kah? hoek *muntah kecoa. jangan salahin gue kalo liat ne foto terjadi kontraindikasi seperti gatal-gatal dan muntah darah. apabila setelah 3 hari nggak sembuh-sembuh asli,segeralah ke dokter!!! barangkali terindikasi mata merah karena silau liat foto gue





5 komentar:

  1. aku start baca dari sini deh, biar urut sampe yang terakhir, lg perlu hiburan.. :p

    BalasHapus
  2. he...he...jadi pingin malu, ya silahkan2
    kalo perlu kritik dan sarannya ditunggu

    BalasHapus
  3. kapan ya bisa ngerasain wisuda *kuliah aja belum.. ibu mu benar.. =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntar kan ada saatnya sendiri he...he...
      apa perkataan orang tua emg kebanyakan benar adanya yey...^^

      Hapus
  4. nostalgia ne mesti sambil mewek hihihi
    btw lulusan tahon kpn to kak??

    BalasHapus

monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...