WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Selasa, 14 Februari 2012

REPOST : selamat datang dunia 'Pengangguran'

ini sebenarnya pindah lapak dari lapak sebelah, versi asli bisa dilihat di sini, tulisan ini saya tulis waktu saya belum go-blog seperti sekarang tepatnya bulan desember 2010 lalu. yah kalo boleh jujur saya masih baru dalam menapaki dunia blog. diitung-itung baru jalan enam bulan ini. dengan kata lain NEWBIE. OKEY,,,,, nggak usah kebanyakan ba...bi...bu.... yuk ke TKP. silahkan dinikmati sambil ngopi.

niatnya saya buat repost cuma ingin berbagi pengalaman saja. bagaimana rasanya (seorang anggi) boleh dikatakan belum terlalu siap untuk terjun ke masyarakat padahal waktu sudah mengharuskan ia untuk segera   hengkang dan menjadi alumni sebuah universitas.

hal tak jauh berbeda juga pernah dirasakan oleh anggi pada saat ia akan memulai kehidupan baru sebagai seorang mahasiswa untuk lebih jelasnya bisa dilihat di sini kawan


.....
PROLOG
saya berusia 22 tahun, dan menurutku ini adalah satu masa tersulit dalam hidup siapapun. Kita tidak bisa lagi dianggap anak kecil, tetapi belum juga menjadi dewasa karena tidak siap menerima peran sebagai orang dewasa. Kadang kita ingin menjadi dewasa, tapi kadang kita ingin kembali berumur dua tahun.
Pada suatu saat, antara usia tujuh belas dan dua puluh dua, hidup tampaknya lebih sulit. Rasanya seperti separo berada dalam dunia boneka dan separo lagi dalam dunia make-up. Bagi para remaja perempuan, setiap hal kecil yang kita ucapkan tampaknya membuat mereka menangis terutama komentar tentang pakaian, cowok, dan berat badan.
Remaja putra yang saya kenal mencoba menyembunyikan perasaan mereka, tetapi tampaknya mereka mempunyai masalah yang kebanyakan sama. Saya 22 tahun dan saya hampir mempunyai masalah itu. Kalau saya mencoba bersikap dewasa, orang mengatakan saya terlalu muda. Kalau saya melakukan kesalahan, orang menyuruhku bersikap dewasa. Saya tidak mengerti. Kurasa kita selamanya akan menjadi terlalu muda untuk beberapa hal, dan terlalu tua untuk hal-hal yang lain. Begitulah dunia. Santai saja, kita hanya sedang menjalani tahun-tahun PRA- DEWASA.



.................

Dulu saya kira fungsi terpenting pendidikan pada tingkat manapun adalah mengembangkan kepribadian manusia dan makna kehidupan bagi diri sendiri dan untuk orang lain. Sekarang pengertian itu agak meleset rupanya, ternyata wajah pendidikan atau lebih tepatnya institusi dan sistem pendidikan kita bopeng sebelah. Namun sudahlah lupakan. Saya tak mau mendebatkan itu disini. Saya hanya ingin mengatakan : Tak lama lagi kami akan meninggalkan orang-orang yang menganggap diri mereka memiliki semua jawabannya: dosen, dan pembimbing sebuah karya tulis yang disebut skripsi (tapi saya memiliki panggilan kesayangan :scripshit) Nasehat saya : turuti saja apa yang mereka mau. Dan memasuki apa yang kita suka sebut dunia nyata. Setelah susah payah dan terbata-bata lagi-lagi untuk berhenti sejenak selama empat tahun yang singkat. Pada waktunya kita akan bertemu dengan orang-orang lain yang menganggap diri mereka memiliki semua jawabannya ( bisa jadi atasan, calon istri/ suami, mertua). Nasehat saya : turuti saja apa yang mereka mau.
Ketika itu, saya dan teman-teman lain diberitahukan atau lebih tepatnya dinyatakan lulus. Jantung rasanya berdebar antara cemas dan bangga, betapa tidak. Diibaratkan kami ini seorang pengembara di tiga persimpangan jalan. Jika kami memilih jalan kanan, kami akan dimakan serigala, jika kami mengambil jalan kiri kami akan memakan serigala, dan jika kami mengambil jalan tengah, kami akan memakan diri kita sendiri. Bimbang memikirkan tempat diluar sana.
Intinya adalah kami tak terlalu menginginkan berada diluar sana, setelah hari-hari wisuda berakhir. Kami yang berada di dalam melihat wisuda sebagai peristiwa yang mengerikan dan mencengangkan pertautan antara cemas dan kelegaan yang telah usai dalam empat tahun yang singkat untuk berhenti dalam mencari hakekat kehidupan dan dituntut untuk mengabdi pada masyarakat. Ini adalah hal yang mengerikan, kami harus bertanggung jawab pada apa yang telah kita perbuat. Tak ada penghapus untuk perbuatan yang salah.
Yang mengganggu peristiwa ketika suatu gedung besar yang menerbangkan puluhan ribu wisudawan adalah bahwa kami semua keluar di waktu yang sama di bulan April atau Oktober berduyun- duyun, dengan toga wisuda gelap, menggelapkan bumi. Mengapa kami tidak dikeluarkan satu per satu, Supaya masyarakat dapat menyerap kita tanpa tercekik? Parahnya pada saat kami keluar, kami belum mengetahui secara pasti seberapa penting mengetahui keinginan dan tujuan kami?. Kajian tentang para wisudawan lulusan Harvard mengungkapkan bahwa 80% dari mereka tak memiliki sasaran tertentu, 15% hanya pernah memikirkannya, dan 5 % memiliki sasaran tertulis (impian dengan tenggat waktu. Heemmm seperti yang telah saya lakukan dan ditempel dengan tulisan besar-besar, memenuhi tembok kamar tapi sayangnya sampai sekarang masih menjadi angan-angan belaka).
Waktu terus bergulir, bergulir, dan terus bergulir, ke masa depan. Sebagian mahasiswa telah melewati masa lalu mereka di universitas, mengingat berbagai fakta, seperti siapa presiden Indonesia yang ke lima?, dan berapa prosentase nitrogen  di atmosfer?. Dan kami sering bertanya sendiri : ” Apa gunanya fakta-fakta ini di dunia nyata nanti?” dan kami akan mendapatkan bahwa hal-hal yang kami pelajari seperti di atas sangat penting untuk kesuksesan kami, hanya kalau kita ikut kuis ”Kursi Panas Mendadak Kaya” (ha...ha....sungguh ironi). Di dunia nyata jarang ada kejadian, bos kita mendatangi kita lalu bertanya ” Sebutkan prosentase nitrogen di atmosfer sekarang juga! Kalau tidak, kita akan kehilangan kontrak”.


Dan kesimpulannya untuk saat ini adalah bahwa kami ” PENGANGGURAN BERPENDIDIKAN” yang masih berusaha mencari pekerjaan yang tepat tetapi tidak berusaha membuka lapangan pekerjaan baru minimal untuk diri kita sendiri. Semoga ini tidak berlangsung lama.


4 komentar:

  1. Komen pertama gue kk udah tua ya? *abaikan

    karena ini kunjungan perdana, komen gue rada panjang ya :P. Nama blognya keren ngingetin gw ke slogan panji soal nasinal.is.me ;)

    Sekarang komen soal posting,
    gue pernah juga ngalamin dianggap terlalu dewasa ("nikmatin aja hidup lo" - kira2 gitu ucapan mereka)/ terlalu kekanak-kanakan (dewasa dikit dong). Maju kena, mundur kena - apes abis. Tapi gw selalu jawab dengar, "eh gw menikmati banget kok, kalau lo mencoba menikmati hidup gw ya emang susah - setiap dari kita punya cara beda buat menikmati hidup, yang lo anggep enak, belum tentu buat gw - terima kasih sarannya :)"

    Soal visi masa depan, gw punya banyak. Tapi setelah dicoba kadang ada beberapa yang nggak cocok itu proses mencari, apa gunanya gw belajar soal matematika, dan ngurus si budi lagi ngapain di bangku sd - jawabannya adalah belajar berpikir ter-struktur. Lalu apa gunanya sekolah? (buat gw) jawabanya adalah mendapat "dasar" ilmu (dikembangin monggo, dilewatin silahkan) dan kedua teman / network - 2 hal yang akan membawa pengaruh besar buat visi gw ke depan :D CMIIW

    @fahryB - http://notinformation.com
    Viva La Independent Blogger!
    Besok Post Lagi Ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepada Yth. fahry #eh
      jadi bgg nih mo bales apaan,
      pertama getting older all the time felling younger in my mind *anggep aj gitu----> tp gw g kekanak-kanakan (tergantung sikon :P) he....he...he....

      kedua : ini postingan gue wktu labil kira2 1 thn kemaren#alibi
      ya begitulah hidup, temen gw bilang mari kita MENGKRAYONI hidup kita dengan warna yg kita suka. yg gue tau warna ada dua macem terang,gelap dan campuran keduanya. jadi pilihan ada di tangan kita. kita nggak bisa selamanya mewarnai semua bagian dengan warna terang terus, ntar jadinya g balance #apadeh

      di postingan itu terkesan pait banget ya?? ah tp itu dulu sekarang nggak :P

      btw, thx sarannya. eh itu diatas saran bukan ya *purapurabodoh
      ini sudut pandangku, bagaimana sudut pandangmu???

      Hapus
  2. baca postingan kakak ikut miris aja...
    memang pendidikan sekarang gak menjamin orang terhindar dari pengangguran,. Tapi tetep semangat aja sebagai orng berpendidikan. gk boleh nyerah sama keadaan

    BalasHapus
  3. yup betul banget kiky....
    hwaigting *dengan logat korea medok :)

    BalasHapus

monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...