eksotika misteri trunyan

salam traveling everyone.......

pertama-tama aku mo ngucapin "happy new years 2012" walaupun sebenernya agak telat, tapi nggak apa-apa deh dari pada nggak ngucapin sama sekali. as you know akhir tahun kemaren adalah tanggal-tanggal surganya buat liburan, btw udah liburan kemana aja kalian guys?? wah pasti liburan ke tempat-tempat amazing yah? kalo aku sih cukup ke pulau sebelah aja yang ngirit bajet.

nah selama liburan di pulau sebelah selama kurang lebih 6 hari disana banyak banget pengalaman unik dan asyik. di sini aku nggak mo nyeritain gimana ramainya kuta, dan gimana monyet-monyet uluwatu yang lihai ngambil barang milik pengunjung. nope. bukan itu. tapi aku kepengen mengulas sisi lain dari bali yang belum begitu terekspost oleh para wisatawan, atau mungkin sudah terekspost  hanya saja wisatawan malas berkunjung ke sana karena masalah keamanan dan di manakah itu? yap here we goes, kalo sudah ke bali berkali-kali tapi belum ke trunyan tuh belum lengkap serasa ada yang kurang gitu

sebenernya nggak direncana sih kalo mo ke trunyan, rencana awal cuma mau ke gardu pandang kintamani nikmati keindahan gunung dan danau batur saja. sebelumya tour guide selama perjalanan kami di bali ngasih   tau kalo wisatawan pada takut dateng ke sana iya emang betul sih pada takut kesana secara yang mo didatengin itu setre (kuburan dalam bahasa bali) tapi alasan mendasar adalah masalah keamanan. orang di sana terkenal galak-galak. banyak wisatawan yang mo berkunjung ke sana boatnya dimatiin di tengah-tengah danau batur kalo nggak mo ngasih sejumlah uang yang diminta. tapi sekarang nggak lagi 6 bulan belakangan ini sudah aman katanya. jadi temen-temen nggak usah kawatir kalo mau ke sono tinggal nyiapin mental aja dan paling penting jangan macem-macem.

trunyan itu salah satu desa tua yang lokasinya di pinggir danau batur dan di kelilingi tebing bukit. konon penduduk trunyan adalah penduduk asli bali, sebelum kedatangan penduduk bali yang keturunan majapahit. untuk sampai ke sana kita harus menggunakan jasa boat dengan perjalanan kurang lebih 20 menit melintasi danau batur. tapi sayang aku nggak mampir ke desanya tapi langsung ke setrenya.

pertama sampai di pintu gerbang hawa mistis kental banget, belum lagi di sambut dengan ogoh-ogoh yang rupanya serem  bikin bulu kuduk berdiri. mana gelap lagi dan aku ngerasain ada SESUATU p******** di semak-semak. ah sudahlah aku nggak mau cerita yang satu ini. 

pintu gerbang kuburan

desa ini terdapat begitu banyak keunikan salah satu yang terkenal adalah perlakuan terhadap jenasah warganya. jasadnya nggak dikubur atau dikremasi melainkan diletakkan begitu aja. Tidak seperti umat hindu umumnya di bali yang melangsungkan upacara ngaben untuk pembakaran jenasah. parahnya penutup kainnya cuma menutupi bagian leher ke bawah doang, dan kepalanya keliatan bo, beruntung aku ke sana jenasah yang paling baru berumur 3 bulan. kalo baru meninggal kemaren nggak kebayang deh bisa-bisa kebayang-bayang terus itu wajahnya. anehnya lagi itu jenasah-jenasah tidak bau busuk. ini disebabkan oleh pohon yang disebut taru menyan oleh masyarakat setempat. awalnya aku kira pohon ini banyak jumlahnya ternyata eh ternyata cuma satu lho dan hanya satu-satunya di bali bahkan dunia.

taru menyan

katanya udah banyak orang meneliti pohon ini kenapa berbau harum, tapi nggak ditemukan jawabannya

desa trunyan dilihat dari danau batur

banyak sesaji berserakan di tanah

ini nih suasana jenasah orang yang meninggal cuma digeletakkin di tanah dan diberi pembatas bambu doang dan yang bikin ngeri kepalanya kelihatan. sesaji- sesaji berserakan di sana-sini. banyak uang koin dan uang gepeng (uang tradisional cina). kalian kepingin ngambil? saran ku sih jangan deh, bahaya...... BAHAYA... sekali lagi BAHAYA. dan jangan tanya kenapa, you know lah kalo kita usil atau iseng di tempat-tempat keramat di bali udah banyak ceritanya ya mo percaya apa nggaknya sih terserah. 

kuburan ini terletak di lereng bukit dan areanya nggak begitu luas. oh ya kuburan yang aku datengin ini khusus untuk mengubur jenasah yang meninggalnya wajar dan jasadnya masih utuh cz di trunyan terdapat 3 jenis  kuburan, yang terdiri dari kuburan utama, diperuntukkan bagi jenazah orang yang dianggap paling suci/baik dan meninggal secara wajar dengan jazad utuh. Biasanya orang -orang yang dikuburkan disini adalah pemuka agama dan pemimpin atau pemuka adat dan lain-lain yang dihormati. Kuburan yang kedua adalah kuburan bagi orang dewasa dan bayi yang meninggal dengan jasad utuh. Sedangkan untuk kuburan yang terakhir adalah kuburan bagi orang-orang yang meninggal secara tidak wajar seperti dikarenakan bunuh diri, bencana alam atau kecelakaan lalu lintas dan sebagainya yang jenazahnya tidak lengkap atau cacat.

setelah jenasahnya menjadi kerangka dan ada jenasah baru yang mau dimakamkan maka jenasah itu di pindah ke tempat yang namanya setre wayah seperti foto di bawah ini .  kebayang kan banyak tengkorak dan tulang belulang di sana. Justru tengkorak tengkorak itulah yang menjadi daya tarik  trunyan sebagai desa kuno dan dianggap sebagai desa bali aga atau bali asli.

bersama rombongan, kamu mana gie??
#yang ambil gambar

bagi yang penakut jangan kesono deh, aku recomendasiin bagi yang pemberani aja xoxoxoxoxoxoxo :p