HALO.....HALO.... BANDUNG
bagi penggemar manga atau anime, ada kabar baik*halah. aku pingin ngasih info buat kalian-kalian. sebelum mulai, aku mau tanya dulu sama kalian
ehm, pernah melihat lukisan kaya di kumpulan kartu ini, atau udah merasa familiar?
taukah apa namanya? bagi yang belum tahu, namanya UKIYO-E, seperti disebutkan di kartu pojok kiri bawah. ukiyo-e inilah yang telah mempengaruhi dan menginspirasi berbagai anime dan manga. sebelum komik (manga) tercipta masyarakat jepang mengenal selebaran-selebaran yang dibuat dengan tehnik ukiyo-e lho.
apa itu okiyo-e???? okiyo-e adalah nama lukisan klasik di jepang yang muncul pada periode Edo (1600-1868). mungkin lukisan hanyalah karya seni yang biasa dan sudah umum di negara-negara manapun, tapi ukiyo-e berbeda dengan lukisan biasa karena dibuat di atas balok kayu dengan tehnik cukil sehingga menampakkan efek 3-dimensi.
secara etimologi ukiyo-e berasal dari huruf uki [=mengambang], yo [=dunia], dan e [=gambar]. ukiyo-e populer di kalangan kelas menengah di awal periode Edo, subjek utama ukiyo-e pada masa itu cenderung terfokus pada kawasan prostitusi hingga teater-teater kabuki [1] sebenarnya, lingkungan sosial yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya ukiyo-e sudah ada pada masa Kan-Ei (1624-1644) genre lukisan pada masa itu menggambarkan para pencari kenikmatan dari berbagai macam kelas sosial yang memenuhi distrik-distrik hiburan di sepanjang sungai kamogawa di kyoto dan kritik wanita penghibur sehingga muncul gaya hidup bebas dengan ukiyo atau 'dunia yang mengambang', bersamaan dengan itu muncullah genre ukiyo-e yang mengagungkan gaya hidup seperti itu.
ukiyo-e pertama muncul dalam bentuk lukisan hitam putih yang di buat menggunakan tinta india. namun, lama-kelamaan lukisan ini dibuat berwarna dengan menambahkan beberapa warna pada permukaan gambar hitam putih yang sudah jadi. tehnik pewarnaan pada ukiyo-e di perkenalkan oleh HISHIKAWA MORONOBU *hmmmm *ambil nafas
#lanjut : Pada tahun 1745, ditemukan sebuah teknik untuk menggunakan serangkaian
blok, dan setiap blok akan mencetak warna yang berbeda-beda dalam satu
helai kertas. Hasil cetakan dari teknik ini dinamakan benizuri-e
(gambar-gambar yang dicetak dalam warna merah) karena warna paling
dominan adalah warna merah, yang diambil dari bunga sari Safflower
(benibana), dengan total tidak lebih dari 2 hingga 3 warna.
tahun 1764 cetakan berwarna yang penuh akhirnya dapat dihasilkan.
Perkembangan ini sangat erat kaitannya dengan meroketnya popularitas
Suzuki Harunobi (1725? – 1770). Pada tahun 1766 hampir semua pelukis
ukiyo-e melukis dengan menggunakan gaya Harunobu. Cetakan jenis baru
ini, disebut nishiki-e (gambar-gambar kain brokat), atau edo-e
(gambar-gambar Edo), mewakili tahap akhir perkembangan teknik dari
cetakan berwana pada masa Edo. Periode Keemasan Ukiyo-e Akhir abad ke-18
merupakan periode konsolidasi, daripada inovasi, dalam ukiyo-e; namun,
perkembangan format oban dan pengenalan diptychs dan tryptychs pada
akhirnya menghasilkan komposisi ukiyo-e yang lebih kompleks.
setelah 1790, gambar-gambar ukiyo-e mendapatkan intensitas baru, dan
berbagai jenis gaya bergantian muncul dan menjadi populer dalam waktu
yang sangat singkat. Kitagawa Utamaro (1753-1806) dan Sharaku (yang
aktif mulai dari pertengahan 1794 hingga awal 1795) membawakan unsur
realisme dalam gambar-gambar mereka, dan menimbulkan perasaan kedekatan
yang lebih dalam dengan subjek mereka, melalui penggunaan format
ookubi-e ( format dengan menitik beratkan lukisan pada bagian wajah
sehingga tampil lebih besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya )
atau bust portrait. Perempuan-perempuan dalam gambar Utamaro, seringkali
ditampilkan dengan sangat menawan, dan kadang-kadang malah sensual.
Setelah tahun 1800, muncullah perubahan selera yang radikal, seiring
dengan hilangnya inspirasi dalam hal ide rancangan serta menurunnya
kualitas cetakan. Di masa ini, lukisan tubuh-tubuh pendek dengan pundak
bungkuk dan garis-garis yang tajam, menggantikan bentuk-bentuk tubuh
yang tinggi dan elegan dari tahun 1770an dan 1780an.
ukiyo-e tidak mampu bertahan ketika masyarakat Edo dihancurkan oleh
gerakan westernisasi radikal yang merubah Jepang dalam masa Meiji
(1868-1912). memasuki periode meiji, jepang mulai mempelajari tehnik fotografi barat. sehingga pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai ukiyo-e mulai diganti dengan pewarna kimia yang di impor dari jerman.
pada abad ke-20 selama periode Taiso dan showa, ukiyo-e mengalami kebangkitan dan perubahan menjadi lukisan shin hanga [new print] dan sousaku hanga [creative print]. shin hanga diperkenalkan oleh seorang penerbit yaitu watanabe shozaburo. lukisan ini mencampurkan unsur tradisional ukiyo-e dengan elemen dari barat seperti pencahayaan dan perspektif.
terus, apa hubungannya semua ini sama penggemar anime sama manga???
ya tetep ada donk *ngeles tingkat RT. namanya info pasti bermanfaat kan, BETULL???!!
_____________________
[1] kabuki : seni teater tradisional khas jepang, aktor kabuki terkenal dengan kostum mewah dan tata rias yang mencolok
sumber :
animonster vol 82 januari 2006 hal 50
webside japan fondation jakarta 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Ukiyo-e
mmm,great starting if you want to write a novel
BalasHapusjust keep your mood,spirit and continue it_heheee
about Japan_may be we should study about all of Japan_good country
if i can give you sugestions_you can write about ikebana_or "tradisi minum teh"(lupa istilah Jepang e)hehe_
keep smile and spirits_
quwara
btw thx fo ur advice and supporting me quara...
BalasHapusmaybey next post i'll try to write it