WELCOME.....WELCOME....!!! #injekkeset, sista and brada sekarang anda berada dalam zona aman milik ANGGI, Jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri *nah loh. dan JANGAN LUPA BERKUNJUNG KEMBALI..^^v

Kamis, 31 Januari 2013

Day #2 : (Penguntit~an) Dia ada dimana-mana

Kalau bicara soal subuh-kabut-pagi-semak, terlalu banyak mimpi yang gagal terangkai dalam bingkai memori sehabis menjelma menjadi mahluk nokturnal. Berasa mencoba merangkum puzzle-puzzle kepingan kejadian kemarin dulu. mengorek-orek memori lama, mengingat-ingat apa saja yang sudah terjadi saat langit telah berubah warna, dari gelap menjadi terang lagi lalu mereka mencoba mengisahkan gradasi kepadaku tentang rekahan fajar yang bongkahan-bongkahannya menyeruak ke dalam pupil mata. Bagai prisma tertimpa cahaya.

Kala itu pukul 5 pagi, tersebutlah manusya  menggeliat beranjak dari rebahannya. dua mata, dua telinga, sepasang kaki berteratap, serta tangan tengah menjangkau udara kosong hmm.... sudah cukup menandakan adanya kehidupan. Baginya matanya tak sekedar sebagai penglihatan, tapi berfungsi juga sebagai penggerak, sebagai tangan. sebagai kaki. sebagai alat melangkah dan berpindah berkonspirasi dengan akalnya

sedang telinganya adalah saksi dengar gunjingan orang-orang. saksi mata atas segala macam konflik yang mampir di gendang telinganya. bahkan jadi saksi dengar dan saksi mata atas kejadian-kejadian yang berganti-ganti, berulang-ulang, juga berkala. hih ngeri...

semenit-semenit berlalu dan manusia mulai bermain "lompat-lompatan" diatas tuts huruf.  tutsnya paling lentur yang pernah dia temui dan yah bisa ditebak setelahnya jari-jarinya melompat naik turun berkali-kali. kadang melompat tinggi, menyentuh langit-langit dan mendarat diatas sebidang kotak kecil bercat putih, kemudian berguling-guling dan bergumul terlalu sering dengan huruf vokal. lalu BBM berbunyi.... tik...tik...

waktu rasannya berlalu cepat sekali sebelum manusya menyadari bahwa ada seorang penguntit. stalker bahasa kerennya. "Ah, ya dia ada dimana-mana". Pun setelah manusia memilih membatasi diri, mundur  secara perlahan-lahan dari jejaring sosial yang kebiasaan penggunanya meratap pada dinding. 

beralihlah Manusya pada lapak yang telah lama ia tinggalkan hampir setahunan. Manusya menemukan kelegaan dia selalu punya waktu untuk menyelakan berkicau. Voilaa....

Ternyata si penguntit tak sedikitpun jera, benar.... dia ada dimana-mana. Celakanya malah dia menyusup di area lebih pribadi. kontak BBM. dengan bertranformasi menjadi yang selain dia. Menunjukkan eksistensinya sebagai BENALU untuk kedua kali.


secara fisik si penguntit berwajah jelek. (bukan malaikat, bukan penyelamat, boro-boro tokoh suci) bukan berarti mempunyai tiga mata dan hidung hanya berlubang satu. Matanya bagai musang picik dan licik, bibirnya terlalu tipis jika dibandingkan dengan hidungnya yang besar. Lehernya terlalu jenjang untuk perawakannya yang pendek. mirip nenek sihir di cerita misteri. Ya kesukaannya memasang wajah yang mengumbar senyum imitasi.


Ya itu kamu

siapa kamu?

berani-beraninya.....!!!



kau kah itu penganut hiperbola romansa. kau kah itu sutradara drama yang telah direka-reka. kau kah itu pengecap rindu dengan ekspositas diksi cinta orang lain !!!

Manusya gelap mata. Ruang privasinya yang ia coba bangun dengan hati-hati diretas. Aku tak bisa membaca matanya. Manusya bangkit dan berjalan ke arahku. Dia mendesakkan tubuhnya padaku dengan penuh kemarahan hingga kukira dia akan meremukkan tubuhku. Tapi, ternyata tidak.

aku mencoba menghapus air mata, meretas duka cuma mengompres luka. hanya berusaha memberi ceria untuk membuat Manusya lupa pada kemarahannya.

lantas entah sejak kapan aku berada di sana, menjadi saksi mata dan saksi dengar segala letupan-letupan emosi seorang Manusya. tetibanya aku tersadar aku telah mengejawantah. bertranformasi

menjadi udara. menjadi sel darah merah yang bersenyawa. menjadi obrolan yang mengandung gelak tawa. menjadi percakapan acak penghuni memori. Dan dengan tak sengaja pertemuan kami, berujung rasa tanpa definisi tak terdeskripsi, yang tak bisa diberi label : Teman.

Tapi anehnya aku tahu siapa yang Manusia sebut sebagai "Kamu". Aneh bukan? padahal aku bukan siapa-siapa. Lalu aku melihat seorang gadis yang tak jauh lebih tua dariku, kami sepantaran. gadis itu cukup menawan, tubuhnya proporsional. dia mempunyai titik hitam di pojok bibir kiri. dia agak mengintimidasi. dia Manusya yang terlalu banyak diriku di dalamnya. Ya Manusya kurang lebih identik denganku. apabila Manusya berkaca wajahnya adalah AKU

ya itu kita

itu saya (MANUSYA dan Aku)

itu kamu (PENGUNTIT)

dan tersebutlah dia

Sederhana

(Mulai sekarang, mari kita urus drama kita masing-masing)

....

Ada begitu banyak cinta yang memaksa seseorang ber-acting atau bahkan benar-benar memerankan karakter bodoh, memandang Perbuatannya benar padahal sungguh kekanak-kanakan. sayang sekali 
@agieyo_gie


5 komentar:

  1. Sampai detik ini masihkah ia menguntit diam-diam? :D

    ini hari kedua mulu ga ganti-ganti perasaan dari bulan kemarin :D

    BalasHapus
  2. entahlah, sptnya udh nggak

    hahaha waktunya yg blm ad lagi

    BalasHapus
  3. stalker? penguntit atau makhluk luar angkasa :D

    BalasHapus
  4. penguntitnya udah mampir kesini belum mbak anggi?

    BalasHapus
  5. sepertinya sudah dan barusan semenit yang merasa sbg "salah satu penguntit" melemparkan mosi keberatannya :))

    BalasHapus

monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...