Lakukan apa yang kau
bisa,
dengan apa yang kau
miliki, dimanapun kau berada – Theodore Roosevelt
kalau
aku yang menentukan, si miskin akan menjadi kaya, orang tuli bisa mendengar dan
orang buta bisa melihat. Terlabih lagi, yang lapar bisa makan, dan yang lemah
menjadi kuat, yang serakah akan mulai berbagi.
Yang haus
akan minum, orang-orang yang tak ramah akan mulai memperhatikan. Dan orang-orang
yang saling benci akan hidup damai. Yang terpenting duka lara akan segera
sirna.
Dunia akan
menjadi seperti itu, kalau aku yang menentukan. Tapi, nyatanya tidak demikian,
bukan?
Ada beribu-ribu
keadaan yang berjalan tanpa semestinya walau direncanakan. Ada sejuta macam hal
yang tidak bisa dihitung – untuk
seseorang tidak berada dalam posisi yang diinginkan.
Dan ada
puluhan ribu lebih orang yang berpikir semua itu tidak penting. Yang terpenting
hanyalah dirinya. Bagaimana orang lain, bagaimana keadaannya, bagaimana
menderitanya mereka. Dia tetap tidak peduli, dalam benaknya “ yang penting aku nggak” *see?
Beberapa
lupa saat mereka dalam keadaan susah, ketika sekarang berada dalam zona nyaman
lupa dengan sesama. Berapa banyak yang meremehkan “sekarang, hidup itu nggak ada yang gratis”. Oh, tentu mereka lupa,
atau mungkin karena hidup begitu keras akhir-akhir ini.
Ya,
sekarang lagi nge-tren orang dengan status social lebih tinggi merasa hina
bergaul dengan orang dari kalangan bawah. jumawa “ini lho aku” sedangkan “kamu
siapa?”
Come on, mencari satu hal
positif yang bisa diterima semua orang. Membuktikan kepada semua orang bahwa
dalam diri mereka ada satu kesamaan, tanpa pandang suku bangsa, warna kulit,
jenis kelamin, kepercayaan, kaya atau miskin. Semakin mendekatkan semua
orang, dan mengingatkan mereka bahwa mereka semua sama. Dan mengingat ingat
dalam hati dan kepala bahwa semua bentuk kehidupan sama pentingnya
*PS : ada kalanya kita harus kembali menjejakkan kaki di bumi. mungkin selama ini kita tak sadar sudah terlalu melambung tinggi
barangkali kita perlu melihat iklan dari tailand ini, bukan menggurui tapi mengingatkan. mengasah jika kepedulian itu sedikit tumpul akhir-akhir ini.
Kita tahu, harus bilang apa dalam doa.
Ya Tuhan, mudah-mudahan ini sederhana,
tetapkanlah fikiran kami selalu melangit,dan dengan hati yg terus membumi.
Kuatkanlah, sekuat kehidupan
Kuatkanlah, sekuat cinta dan pemahaman. @pidibaiq
Selamat weekend kalau begitu
salam~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
monggo dipun komen ceman-ceman..... komen kalian akan selalu terngiang-ngiang di blog ini *ya iyalah