Yang pertama saya sebutkan adalah hobi baru, entah mengapa yang dulunya alergi sekali dengan kopi. Sekarang senantisasa rindu kehangatannya, rindu aromanya, rindu kelembutannya. rindu asapnya. Tuangkan cukup empat sendok kopi, hadirkan Gula sesukamu.
satu, terlalu pahit.
dua, cukup pas
tiga, agak terlalu manis
empat, sepertinya bisa menimbulkan diabetes
Seduh dengan air mendidih. Jangan lupa aduklah lima kali searah jarum jam, dan paling penting sambil memandang wajahnya. Whatever..... kopi dalam bentuk dan peranakan apapun, saya telah jatuh cinta.
Aha, sore hari, waktu yang sangat tepat bercengkrama dengannya. pasti.
Dan setengah lima sore (terlalu cepat berlalu). Andai ada tombol mute untuk ditekan, guna merekam moment setengah lima sore di kota ini. Akan saya bungkus manis dan membagi-bagikan kepada siapa saja dan sekuka saya!. Dan saya pilih kamu.
setengah lima sore, itu adalah waktu dimana saya akan sangat senang berkemas dan menenteng tas untuk beranjak dari ruangan, lalu duduk di alam luar. menikmati hembusan angin kota ini, membiarkan helaannya. biarpun malu-malu.
Di antara hiruk-pikuk dan ketergesaan orang-orang, dengan tujuannya masing-masing. Saya abaikan dengan membaca buku karena dalam dimensi ini saya membangun ruang berpresepsi. karna dalam sederet tulisan kita bisa membangun pemahaman dalam sebuah imajinasi.
Dengan perpaduan ketiganya, saya menduga dengan cara ini, kota ini sedang menyapa dengan ramah. kopi, setengah lima sore, dan buku dimana degup jantung sedikit melambat, satu moment yang saya suka. ketika saya hanya menikmatinya. diam.... membiarkan....
saya rasa hidup itu klise... tapi berirama...
hmm... apakah saya terlampau berlebihan merasakannya??
TIDAK.....
karena dalam ketiganya saya mencipta "dunia suka-suka"
*menyeruput kopi*
BalasHapus*menikmati momen*
*memutar ingatan*
BalasHapus*menyeduhnya di tempayan kenangan*
#uopotogie